In-depth

5 Alasan Manchester City Kembali Mengudara di Liga Inggris

Sabtu, 6 Februari 2021 17:16 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Pelan tapi pasti, Manchester City berhasil memuncaki klasemen sementara Liga Inggris musim 2020/21 usai tampil buruk dan terperosok di awal musim.

Jika ada kata yang paling tepat menggambarkan kebangkitan Man City, tentu kata tersebut adalah ‘bangkit’. Ya, The Citizens  mulai kembali bangkit dan bahkan menjadi kandidat kuat peraih gelar Liga Inggris 2020/21.

Padahal di awal musim, Man City sempat terperosok. Karena jebloknya performa, The Citizens bahkan pernah duduk di peringkat ke-10.

Namun entah bagaimana, memasuki pertengahan musim, Man City mulai tampil apik dan konsisten meraih kemenangan.

Pep Guardiola mampu merombak skuatnya dan membawa Manchester City tak terkalahkan di 13 laga terakhirnya di Liga Inggris 2020/21.

Banyak resep yang membuat Man City bisa tampil moncer sejauh ini. Namun kemonceran ini sendiri tak lepas dari keputusan para staf kepelatihan dan perubahan taktik.

Di musim 2020/21, Man City tak jauh berbeda dengan tim-tim lainnya. Cedera, Covid-19, jadwal padat pun menimpa The Citizens. Sebut saja nama Sergio Aguero dan Kevin De Bruyne banyak absen dari starting line upnya.

Namun, mengapa Guardiola mampu menyulap tim pincangnya menjadi yang konsisten dan terbaik sejauh ini di Liga Inggris 2020/21 hingga pekan ke-23?

Berikut beberapa alasan yang INDOSPORT rangkum dari kebangkitan Manchester City hingga pertengahan musim Liga Inggris 2020/21.

1. Hadirnya Ruben Dias

Sebelum Ruben Dias datang, Manchester City menelan kekalahan memalukan yakni 2-5 dari Leicester City. Problema terlihat jelas di lini belakang yang tak terorganisir. Hal ini menandakan Pep Guardiola belum menemukan pengganti Vincent Kompany.

Namun, Ruben Dias datang setelahnya dengan mahar fantastis. Pembeliannya sempat dikritik. Tetapi, kritikan tersebut langsung hilang seiring kian solidnya lini pertahanan Man City.

Penampilan Dias juga terbilang berpengaruh ke lini pertahanan di mana ia menjadi pemain Man City yang paling banyak melakukan sapuan (34 kali), memenangi duel udara (57 kali), dan intersep (32 kali).

Efek kedatangannya pun membuat Guardiola tak pernah mau mencadangkannya karena Dias merupakan pemain yang bisa membuat pemain lain tampil apik.

“Dia tak hanya pemain bagus. Dia membuat pemain lain bermain bagus. 90 menit ia berbicara di lapangan, 90 menit ia mengatur pemain, 90 menit ia berkomunikasi dengan pemain lain.

“Saat itu terlihat, sangat sulit bagi saya mencadangkannya (Dias),” tutur Guardiola.