In-depth

Sejarah Kekalahan Telak Perdana Mourinho di Chelsea, Dicukur Tim Medioker

Kamis, 11 Februari 2021 08:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© Middlesbrough
Pemandangan pertandingan Liga Inggris antara Middlesbrough kontra Chelsea, 11 Februari 2006. Copyright: © Middlesbrough
Pemandangan pertandingan Liga Inggris antara Middlesbrough kontra Chelsea, 11 Februari 2006.

INDOSPORT.COM - Pelatih Jose Mourinho identik dengan komentar-komentar provokatif dan cenderung arogan yang bertujuan membuyarkan konsentrasi rival. Gaya seperti ini sudah ia perlihatkan sejak menukangi Chelsea di termin pertama (2004-2008).

Mulut besar Mourinho memang terbukti ampuh menghadirkan dua trofi di musim pertamanya melatih Chelsea, yakni Liga Inggris dan Piala Liga Inggris. Namun, kesombongan pria berkebangsaan Portugal itu terkadang juga bisa mengakibatkan kerugian bagi timnya sendiri.

Salah satu contoh paling nyata terlihat dalam pertandingan versus Middlesbrough pada edisi 2005-2006. Chelsea yang kala itu berstatus penguasa klasemen sementara Liga Inggris dipaksa menelan pil pahit berupa kekalahan 0-3, 11 Februari 2006!

Sebelum bertanding, Jose Mourinho melontarkan pernyataan arogan dan mengklaim Chelsea bakal memastikan gelar juara pada medio April atau sebulan lebih cepat dari penutupan musim. Keunggulan 15 poin di atas Manchester United menjadi alasannya.

Kesombongan Mourinho barangkali menular kepada para pemain Chelsea. Mereka menganggap enteng Middlesbrough yang notabene penghuni papan bawah dan terlihat tampil asal-asalan dan seadanya di atas lapangan.

Situasi tersebut berhasil dimaksimalkan oleh Middlesbrough. Klub yang biasa disingkat Boro itu menggelontorkan tiga gol via aksi individual Fabio Rochemback pada menit ke-2, Stewart Downing (45'), dan Yakubu Ayegbeni (68').

Sorotan lantas tertuju pada sektor defensif Chelsea yang tampak begitu lamban sehingga bisa dengan mudah ditembus lawan. Titik lemah berada di jantung pertahanan tim yang ditempati John Terry dan Ricardo Carvalho.

Saking buruknya permainan Chelsea, surat kabar ternama Inggris, Sunday Mirror, sampai memelesetkan istilah losser (pencundang) menjadi blueser sebagai bentuk sidiran buat Jose Mourinho serta memajangnya di halaman depan.      

Kendati menelan kekalahan telak, Mourinho tetap santai. Dia toh masih bisa berkelit bahwa Middlesbrough memarkir 10 pemain di area pertahanan setelah unggul 3-0 sehingga Chelsea mengalami kesulitan dalam mengejar defisit gol.

“Tiga gol itu terlalu banyak mengingat Middlesbrough tak bermain untuk mencetak gol sebanyak itu. Di babak kedua, mereka menempatkan 10 bek dan hanya berkutat di 20 meter area sendiri,” cetusnya.

Jose Mourinho boleh saja ngeles, tapi malam itu akan selamanya diingat publik sebagai kekalahan terbesar perdana sang pelatih bareng Chelsea. Terbilang memalukan karena tim yang melakukannya bukanlah berasal dari  papan atas, melainkan penghuni papan bawah.

Namun, Mourinho tetap bisa tertawa lepas di akhir musim karena Chelsea sukses menjuarai Liga Inggris 2005-2006. Mereka unggul jauh delapan poin di atas Manchester United yang menduduki posisi runner-up. 

Secara keseluruhan, Mourinho tercatat pernah tiga kali merasakan kalah telak 0-3 sepanjang memimpin Chelsea dalam dua periode berbeda, yakni 2004-2008 dan 2013-2015.

Selain Middlesbrough, dua klub lain yang sempat mempermalukan Mourinho di Liga Inggris adalah West Bromwich Albion (2014-2015) dan Manchester City (2015-2016).

Susunan Pemain:

Middlesbrough (4-5-1): 1-Schwarzer; 21-Parnaby, 5-Riggott, 6-Southgate, 12-Pogatetz; 25-Morrison (7-Boateng 39’), 14-Mendieta (24-A. Davies 90’), 17-Doriva, 10-Rochemback, 19-Downing; 20-Yakubu (9-Hasselbaink 90’)  
Cadangan: 22-Jones, 18-Maccarone
Pelatih: McClaren

Chelsea (4-5-1): 1-Cech; 6-Carvalho, 26-Terry, 13-Gallas (7-Maniche 17’), 14-Geremi (12-C. Cole 46’); 5-Essien, 8-Lampard, 10-J. Cole (24-Wright-Phillips 46’), 22-Gudjohnsen, 16-Robben; 9-Crespo
Cadangan: 23-Cudicini, 29-Huth
Pelatih: Mourinho (Por)

Stadion: Riverside (31.037)
Gol: Rochemback 2’, Downing 45’, Yakubu 68’
Wasit: Bennett
Kartu Kuning: Terry, Gudjohnsen, Carvalho (C)
Kartu Merah: -