INDOSPORT.COM - Gelagat Barcelona mulai terlihat di jalan yang benar ketika bangkit di gelaran LaLiga Spanyol 2020-2021. Namun, siapa sangka salah satu rekan Lionel Messi justru geram dengan keputusan buruk pelatih Ronald Koeman.
Situasi bak kapal pecah menyertai El Barca semenjak Ernesto Valverde digantikan oleh Quique Setien. Bagaimana tidak? Tim mulai menderita kehilangan liga domestik hingga insiden memalukan 2-8 lawan Bayern Munchen di pentas Eropa.
Belum lagi masalah hutang 1,2 miliar euro (Rp20 triliun) yang berpotensi buat bangkrut Juni nanti, kualitas dari Catalan kian menyedihkan ketika datangkan Koeman. Maklum saja, pengalaman sang pelatih tak terlalu meyakinkan.
Mulai membuat keputusan kontroversial seperti beri lampu hijau penukaran gelandang jebolan La Masia, Arthur dengan Miralem Pjanic selaku bintang veteran Juventus, ia merombak total kekuatan tim. Andalkan formasi 4-3-3, juru taktik ini bikin pemain menderita.
Ya, gunakan formasi sesuai tradisi Barcelona membuat Ronald Koeman memasangkan Frenkie de Jong atau Sergio Busquets, lantas ditambah hadirnya Pedri kian sempurnakan skemanya. Merasa dianaktirikan, Pjanic pun layangkan protes.
"Saya tak punya alasan tertentu mengapa tak mendapat waktu bermain yang layak. Saya bekerja keras demi dapat rasa hormat, walaupun keputusan pelatih sangat sulit diterima. Saya ingin tinggalkan jejak di tim ini," ujar Pjanic dilansir Barca Universal.
Tampil di enam laga Liga Champions, pemain asal Bosnia ini justru kurang dipercaya ketika lakoni liga domestik terlihat kala habiskan 10 pertandingan di bangku cadangan. Dia bukan satu-satunya yang merasa kesal dengan titah sang pelatih.
Sebagaimana diketahui, pengusiran Luis Suarez yang masih tajam sempat membuat Messi geram. Sempat terjadi isu perpecahan ketika La Pulga tak terlalu tampil mengesankan membela tim junjungannya sang sudah dibela selama 20 tahun itu.
Beruntungnya, walau sempat bikin Miralem Pjanic dan Messi sama-sama kesal, Barcelona masih dapat mukjizat bertahan di LaLiga Spanyol. Ronald Koeman mulai mendapat rasa percaya para pemain lain ketika menemukan gaya kepelatihan yang tepat.