Liga Indonesia

Media Asing Soroti PSM Makassar yang Terancam Gagal Ikut Liga 1 2021

Selasa, 16 Februari 2021 17:12 WIB
Penulis: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji | Editor:
© Adriyan AdirizkyINDOSPORT
Masalah berat sedang dialami oleh PSM Makassar karena mendapatkan ancaman tidak boleh mengikuti kompetisi kasta tertinggi Liga 1 2021 mendatang. Copyright: © Adriyan AdirizkyINDOSPORT
Masalah berat sedang dialami oleh PSM Makassar karena mendapatkan ancaman tidak boleh mengikuti kompetisi kasta tertinggi Liga 1 2021 mendatang.

INDOSPORT.COM - Masalah berat sedang dialami oleh PSM Makassar karena mendapatkan ancaman tidak boleh mengikuti kompetisi kasta tertinggi Liga 1 2021 mendatang.

Bukan tanpa alasan, PSM Makassar terancam gagal ikut Liga 1 2021 karena mendapatkan peringatan keras dari FIFA agar segera melunasi gaji striker asingnya bernama Giancarlo Rodrigues.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah mengirimkan surat peringatan ke PSM Makassar dan sementara memblokir sistem pendaftaran untuk mereka hingga kewajiban pemain terpenuhi.

"FIFA memutuskan menghukum klub PSM Makassar berupa larangan melakukan pendaftaran pemain baik pada tingkat nasional maupun internasional kepada Klub paling lama selama 3 (tiga) periode pendaftaran atau sampai kewajiban Klub dapat diselesaikan,"

"Bahwa berdasarkan surat PSSI sebagaimana disebutkan di atas, LIB akan melakukan proses pemblokiran sistem pendaftaran kepada klub PSM Makassar sampai dengan kewajiban Klub dapat dipenuhi,"

"LIB akan menyampaikan tembusan surat ini kepada seluruh peserta Klub Liga 1 dan Liga 2 2020 perihal implementasi larangan melakukan pendaftaran pemain tingkat nasional maupun internasional kepada Klub PSM Makassar paling lama selama 3 periode atau sampai kewajiban Klub dapat diselesaikan," bunyi surat yang ditandatangani Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.

Diketahui rupanya kasus tunggakan gaji tersebut tidak hanya dialami oleh Giancarlo. GM Asosiasi Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) Ponaryo Astaman baru saja membocorkan kalau hampir semua pemain lokal juga mengalami hal yang sama.

Tentu masalah tersebut semakin memberatkan tim berjulukan Juku Eja, apalagi mereka sedang ditimpa krisis keuangan akibat tidak adanya kompetisi Liga 1 sejak Maret 2020 lalu.