In-depth

2 Masalah Nyata AC Milan dalam Perburuan Gelar Scudetto

Rabu, 3 Maret 2021 13:16 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© AC Milan
Pemandangan pertandingan Serie A Italia antara AS Roma vs AC Milan, Minggu (28/2/21). Copyright: © AC Milan
Pemandangan pertandingan Serie A Italia antara AS Roma vs AC Milan, Minggu (28/2/21).
2 Masalah Nyata AC Milan dalam Perburuan Gelar Scudetto

Masalah berikutnya yang berpotensi menggagalkan usaha Milan merebut scudetto adalah merosotnya pertahanan AC Milan. Pada paruh pertama lalu AC Milan sempat menjadi tim dengan pertahanan terbaik di Liga Italia. 

Bahkan, sampai pekan awal tahun 2021 pertahanan Milan masih tergolong impresif. Namun dalam waktu satu setengah bulan terakhir gawang Gianluigi Donnarumma begitu mudah dijebol. 

Buruknya angka kebobolan Milan bukan berdasarkan akumulasi keseluruhan, melainkan per pertandingan. Untuk pertama kalinya pada musim ini, AC Milan kalah dengan kebobolan tiga gol, dan semua terjadi dalam waktu dekat yakni saat melawan Juventus (1-3, pekan 16), Atalanta (0-3, pekan ke-19), dan Inter Milan (0-3, pekan ke-24). 

Tiga kekalahan itu diderita dalam kurun waktu satu setengah bulan. Faktor cedera menjadi penyebab utama krisis lini belakang yang menimpa Milan. 

Namun, baru-baru ini terkuak fakta baru dari jebloknya pertahanan Rossoneri. Ironisnya, sosok yang patut disalahkan atas buruknya pertahanan Milan adalah sang kapten tim, Alessio Romagnoli. 

Romagnoli benar-benar mengalami kemerosotan performa tahun ini. Dalam kekalahan yang diderita Milan dari Spezia dan Inter, ada andil besar dari permainan buruk dirinya. 

© Marco Luzzani/Getty Images
Davide Calabria (kanan) dan Romagnoli berselebrasi usai AC Milan mengalahkan Sampdoria Copyright: Marco Luzzani/Getty ImagesDavide Calabria (kanan) dan Romagnoli berselebrasi usai AC Milan mengalahkan Sampdoria

Sebetulnya, tanda-tanda tersebut sudah terlihat sejak Romagnoli pulih dari cedera. Ia berulangkali kali gagal mengantisipasi tembakan atau pun bola operan lawan yang membahayakan gawang tim. Romagnoli juga begitu mudah terkena kartu. 

Untungnya Milan masih punya Fikayo Tomori. Bek muda yang baru didatangkan Milan dari Chelsea pada bursa transfer musim dingin itu mampu membayar kepercayaan yang diberikan Stefano Pioli. Ia tampil begitu impresif pada laga terakhir melawan Roma. 

Jelang kontra Udinese, pelatih Stefano Pioli diyakini bakal kembali memainkan Fikayo Tomori sebagai starter berduet dengan Simon Kjaer. 

Namun tetap saja, kehilangan Romagnoli tentu menjadi masalah baru bagi Milan. Selama ini Milan begitu bergantung pada performa terbaik dari Romagnoli. 

Dengan melempemnya penampilan bek Italia itu, Milan kini amat berharap banyak pada duet Fikayo Tomori dan Simon Kjaer. Jika salah satu dari keduanya cedera maka kekuatan lini belakang Milan akan kembali merosot. 

Semoga di sisa waktu ini Romagnoli dapat kembali menemukan sentuhan terbaiknya dan bisa kembali mengimbangi Tomori untuk menjadi andalan lini belakang AC Milan. Dengan begitu, pelatih Stefano Pioli bakal lebih tenang dalam meracik tim di persaingan juara Liga Italia.