Liga Italia

3 Dosa Terbesar AC Milan Usai Terlempar dari Persaingan Scudetto

Senin, 15 Maret 2021 11:35 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
 Copyright:
2. Perjudian Lini Depan

Jangan salah paham dulu, musim ini AC Milan memiliki penyerang-penyerang dengan kualitas bagus. Sebut saja Ante Rebic, Rafael Leao, dan Zlatan Ibrahimovic. 

Namun, proporsi yang dimiliki Milan rupanya jauh dari kata ideal. Seperti diketahui, AC Milan cuma memiliki satu penyerang tunggal saja yang bisa diandalkan dan cocok untuk level Milan. 

Sosok itu adalah Zlatan Ibrahimovic. Di luar itu, tidak ada pelapis striker tengah yang mendekati performa Ibra. 

Milan sudah berusaha untuk mendatangkan Mario Mandzukic pada bursa transfer musim dingin lalu. Namun, eks striker Juventus itu tampil buruk. Ia tak mencetak satu gol pun dan malah harus menepi karena cedera. 

Andai saja hal ini disadari sejak awal musim, AC Milan setidaknya bisa memiliki striker pelapis dengan pengalaman dan kemampuan yang bagus. Perjudian Stefano Pioli dengan mengandalkan striker belia, Lorenzo Colombo, sebelum kompetisi dimulai ternyata keliru. 

Penyerang lainnya seperti Anta Rebic dan Rafael Leao tidak bisa memainkan peran striker tengah dengan kualitas mendekati bra.   

3. Terbeban

Ada perbedaan yang terlihat dengan performa AC Milan pascaputaran kedua dan sebelum paruh musim. Di awal musim hingga pertengahan kompetisi AC Milan sanggup tampil gemilang dengan tak terkalahkan. 

Para penggawa I Rossoneri bermain begitu lepas dan mencetak gol demi gol baik kandang maupun tandang. Namun, ketika Milan memimpin klasemen dengan selisih empat angka ada perubahan pada mentalitas pemain. 

© Gabriele Maltinti/Getty Images
Ekspresi kekecewaan Zlatan Ibrahimovic di laga Spezia vs AC Milan. Copyright: Gabriele Maltinti/Getty ImagesEkspresi kekecewaan Zlatan Ibrahimovic di laga Spezia vs AC Milan.

Para penggawa I Rossoneri seperti menjadi terbeban akan target juara. Meski manajemen menegaskan bahwa zona Liga Champions adalah target utama, tetapi tak bisa dipungkiri pelatih dan pemain menganggap ini sebagai persaingan gelar juara Liga Italia. 

Sejak itu, AC Milan tidak bisa tampil lepas dan terbebani target tiap pertandingannya, termasuk saat melawan Napoli. I Rossoneri harus mengubah mentalitas ini dan menikmati pertandingan yang mereka jalani.