In-depth

Serigala-Serigala Roma dalam Perburuan Scudetto 1983

Selasa, 23 Maret 2021 13:11 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© topelclasico.blogspot
Mengingat kisah perjuangan para serigala AS Roma dalam perburuan gelar scudetto Serie A Italia musim 1982-1983 di bawah asuhan Nils Liedholm. Copyright: © topelclasico.blogspot
Mengingat kisah perjuangan para serigala AS Roma dalam perburuan gelar scudetto Serie A Italia musim 1982-1983 di bawah asuhan Nils Liedholm.

INDOSPORT.COM - Mengingat kisah perjuangan para serigala AS Roma dalam perburuan gelar scudetto Serie A Italia musim 1982-1983 di bawah asuhan Nils Liedholm. 

Penantian panjang AS Roma untuk merebut gelar juara Liga Italia akhirnya berakhir pada 1983. Pelatih asal Swedia, Nils Liedholm, memimpin skuad Gialorossi kepada titel scudetto untuk pertama kalinya sejak 1941/42.

AS Roma memulai kampanye musim 1982/83 dengan penyesalan setelah pada 1981 mereka gagal walau tinggal sejengkal lagi merebut gelar. Andai saja gol Maurizio Turone tidak off side pada laga kunci melawan tim juara musim itu, Juventus, Gialorossi mungkin sudah merasakan scudetto pada 1981. 

Bagaimanapun, Il Lupi mendapatkan balas dendamnya kepada Juventus di musim 1982/83 dengan merebut gelar scudetto kedua mereka sepanjang sejarah.  

Trofi scudetto 1983 terasa spesial bagi dua bintang besar AS Roma saat itu, Bruno Conti dan Pietro Vierchowod, yang baru saja mengantarkan Italia menjuarai Piala Dunia 1982. 

Sukses yang diraih AS Roma pada 1982/83 sudah mulai dibangun sejak Dino Viola menempati jabatan presiden pada 1979. Pada musim pertamanya, Viola menunjuk pelatih bertangan dingin, Nils Liedholm. 

Nils Liedholm merupakan legenda sepak bola Swedia yang pernah sukses di AC Milan dan beberapa klub Eropa lain. Liedholm sendiri sebelumnya pernah membesut AS Roma pada 1974-1977. 

Pada era kedua kepelatihan Niles Liedholm, AS Roma menjelma menjadi salah satu kekuatan sepak bola Italia dan Eropa. Liedholm memegang peranan penting dalam mendatangkan para serigala di skuad AS Roma. 

Sebut saja Aldo Madera (AC Milan), Pietro Vierchowod (Fiorentina), dan Herbert Prohaska (Inter Milan). Ketiganya menjadi salah satu pembelian terbaik dalam sejarah AS Roma. 

Mereka menjadi pilar utama yang mengantar klub kepada perisai scudetto di musim 1982/83. Apalagi setelah Carlo Ancelotti menderita cedera panjang dari awal sampai pertengahan musim. 

Tanda-tanda keberhasilan AS Roma sudah terlihat saat semusim sebelumnya mereka kembali hampir merebut gelar scudetto. Sayang, kemenangan 3-0 atas Juventus di pengujung musim tak cukup untuk mengangkat AS Roma dari posisi runner-up di bawah sang rival.