Liga Inggris

Ferguson Nyaris Dipecat Manchester United Gara-gara Ini, Deja vu Nasib Solskjaer?

Senin, 29 Maret 2021 12:59 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© The Sun
Akui hampir dipecat raksasa Liga Inggris, Manchester United, nasib Sir Alex Ferguson terulang lagi ke Ole Gunnar Solskjaer? Copyright: © The Sun
Akui hampir dipecat raksasa Liga Inggris, Manchester United, nasib Sir Alex Ferguson terulang lagi ke Ole Gunnar Solskjaer?

INDOSPORT.COM - Sir Alex Ferguson menjadi nama yang paling dielu-elukan oleh Manchester United ketika selalu mendominasi Liga Inggris. Akui ia nyaris dipecat, benarkah nasibnya seolah menurun ke Ole Gunnar Solskjaer, pelatih saat ini?

Ditunjuk jadi juru taktik tahun 1986 gantikan Ron Atkinson, pelatih berkebangsaan Skotlandia ini langsung mampu torehkan sejarah manis. Bagaimana tidak? Ia sudah meraih kemenangan liga domestik sebanyak 13 kali berikut treble winners bersejarah.

Berbagai pemain hebat pun lahir dari tangan pelatih legendaris ini mulai dari Gary Neville, Paul Scholes, David Beckham, Cristiano Ronaldo yang masih aktif saat ini hingga Ole Gunnar Solskjaer. Namun, siapa sangka perjalanan Sir Alex Ferguson  tak selalu manis.

Ya, selama 27 tahun menukangi tim bermarkas di Old Trafford tersebut banyak kesulitan yang harus dijalani oleh Ferguson. Saat awal saja ia harus berurusan dengan pemain seperti Norman Whiteside, Paul McGrath, dan Bryan Robson yang maniak miras.

Meski 35 tahun lalu ia bisa tunjukkan perkembangan cukup signifikan, pada musim 1989-1990, Red Devils mulai mengecewakan dengan empat kekalahan di lima pertandingan. Hasilnya? Sang mantan juru taktik ini mengaku terancam dipecat.

Ketika ditanya saat orang-orang meragukannya melatih Manchester United, ia bilang, "Tentu saja ada! Saya berpikir ada kalanya kami tak memenangi pertandinganm pada 1989 di bulan Desember, kami tak pernah lagi menangi laga," tuturnya dilansir Daily Star.

"Saya terpaksa harus bekerja keras ketika banyak keraguan yang datang dari pihak-pihak lain. Intinya, saya berpikir positif, melakukan pembenahan tim, perubahan pola latihan, dan percaya hari berikutnya akan jadi saat yang lebih baik," tutupnya.