In-depth

Antonio Conte dan Chelsea, Harmoni yang Rusak karena Egoisme

Rabu, 31 Maret 2021 12:17 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Shaun Botterill/Getty Images
Antonio Conte, sang peracik taktik yang berhasil membuat Chelsea menjadi juara Liga Primer Inggris 2016/17. Copyright: © Shaun Botterill/Getty Images
Antonio Conte, sang peracik taktik yang berhasil membuat Chelsea menjadi juara Liga Primer Inggris 2016/17.

INDOSPORT.COM – Romantisnya hubungan Antonio Conte dan Chelsea diyakini akan bertahan lama usai berhasil menjuarai Liga Inggris 2016/17. Tapi kenyataanya, sisi egois kedua pihak meruntuhkan hubungan ini.

Conte menjadi salah satu pelatih di era Roman Abramovich yang dipuja pendukung Chelsea. Prestasi, taktik, dan jiwa menggebu-gebunya atau Passion, menjadi benih-benih tumbuhnya kecintaan pendukung The Blues terhadap sosoknya.

Conte tak punya riwayat dengan Chelsea sebelumnya. Saat ditunjuk sebagai pelatih pada awal musim 2016/17, ia hanyalah satu dari sekian pelatih asal Italia yang akan menukangi The Blues kala itu.

Riwayat Chelsea dan Conte hanyalah sebatas moncernya sepak terjang The Blues ditangan pelatih asal Italia. Modal tersebut cukup untuk membuat pelatih yang kini membesut Inter Milan itu percaya diri saat menjejakkan kakinya di tanah Inggris.

Antonio Conte ditunjuk menjadi pelatih Chelsea saat dirinya tengah menukangi Timnas Italia di ajang Euro 2016. Kala itu, pria berusia 51 tahun ini dikontrak selama tiga tahun.

Saat pertama kali tiba, Conte tak begitu saja menunjukkan magisnya. Butuh hingga pekan ke-6 dan tamparan dari Arsenal sebelum ia menemukan formula yang membuat Chelsea terbang tinggi.

Kekalahan 0-3 dari Arsenal membuat Conte memakan taktik 3-4-3 andalannya di Italia. Siapa sangka, taktik ini membawa tuah dengan 13 kemenangan beruntun di kancah liga.

Taktik itu juga membuat Chelsea menorehkan rekor 30 kemenangan di Liga Inggris sekaligus menjadi kampiun. Tak ayal, kontrak baru yang berisi kesepakatan-kesepakatan termasuk gaji Conte.

Kontrak baru itu diharapkan membawa tuah dan memperpanjang romantisme hubungan Chelsea dan Conte. Sayangnya, kontrak itu tak cukup mempertahankan bahtera keduanya.

Di musim 2017/18, Antonio Conte dan Chelsea menjalani periode sulit yang membuat Allenatore asal Italia itu harus dipecat. Pecahnya romantisme kedua belah pihak tak lain karena ego besar di antara keduanya.