In-depth

Luis Alberto: Playmaker Elit Lazio yang Baru Punya 1 Assist di Serie A

Sabtu, 1 Mei 2021 17:47 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Getty Images
Luis Alberto (Lazio) duel dengan Steven Nzonzi. Copyright: © Getty Images
Luis Alberto (Lazio) duel dengan Steven Nzonzi.
Pemain yang Paling Tak Beruntung di Serie A

Dalam artikel INDOSPORT berjudul ‘3 Cara Menilai Kreativitas Pesepak Bola selain dari Assist’, telah dijabarkan secara detil mengapa kemampuan Playmaking seorang pemain tak bergantung pada output semata.

Tiga cara tersebut yakni Expected Assist (xA), Shot Assisted, dan Operan ke sepertiga akhir lapangan (Final Third).

Luis Alberto memiliki catatan mumpuni dari ketiga cara tersebut dan cara lainnya untuk sekelas Playmaker yang tak punya output apik berupa assist.

Luis Alberto memiliki rataan Expected Assist (xA atau assist yang diharapkan) bernilai 6.1 xA sejauh ini. Jika dikalkulasikan, ia mencatatkan nilai 0.28 xA per 90 menit atau per laga.

Dengan kata lain, Luis Alberto tak beruntung setiap aksi Playmaking-nya tak berbuah assist, kendati ia memiliki sosok bomber haus gol sekelas Ciro Immobile di depannya.

Meski punya Immobile di lini depan, faktanya Luis Alberto bukanlah gelandang serang murni. Ia bermain di sisi kiri tengah dalam formasi 3-5-2. Formasi ini lebih mengandalkan kemampuan Wing-Back untuk mengkreasikan peluang.

Kemampuan Playmaking Luis Alberto pun terlihat dalam Build-Up permainan Lazio. Lewat posisi yang ia mainkan di formasi 3-5-2, eks gelandang Liverpool ini memiliki rataan Progressive Action 20.5 kali per 90 menit.

Progressive Action itu bisa berupa dribel ataupun operan ke area lawan. Rataan yang dimiliki Luis Alberto nyatanya hanya kalah dari Lionel Messi di lima liga top Eropa musim ini.

Progressive Action Luis Alberto tersebut dibarengi fakta bahwa ia menjadi pemain kedua yang paling banyak melewati bek lawan dengan operan ke area lawan dengan rataan 15 kali per 90 menit.

Bisa diartikan Luis Alberto adalah The Ball Progressor (pemain dengan operan bola ke area lawan) terbaik untuk posisi gelandang musim ini di Eropa.

Catatan ini terkesan membuatnya menjadi salah satu pemain yang paling tak beruntung. Karena, setiap operannya belum tentu mampu dikonversi sebagai gol sehingga menambah jumlah assist yang ia miliki musim ini.