Liga Champions

Deretan Mantan yang Menangis Melihat Chelsea ke Final Liga Champions

Kamis, 6 Mei 2021 18:32 WIB
Editor: Juni Adi
© Andy Rain - Pool/Getty Images
Frank Lampard. Copyright: © Andy Rain - Pool/Getty Images
Frank Lampard.
Frank Lampard

Frank Lampard harus menerima kenyataan pahit dari manta klub yang sudah dibelanya sebagai pemain cukup lama, Chelsea, setelah dirinya dipecat dari kursi kepelatihan pada 25 Januari 2021 lalu.

Chelsea bukan tanpa alasan memutus hubungan dengan Lampard. Pria berusia 42 tahun itu dianggap gagal mendongkrak performa anak asuhnya.

Sempat mengawali musim ini dengan baik, performa The Blues justru merosot saat memasuki pertengahan musim, hingga terseok-seok di papan tengah klasemen sementara Liga Inggris.

Dengan keputusan pemecatan ini, itu artinya Frank Lampard hanya bertahan selama 18 bulan di Stamford Bridge dan menjadi pelatih ke-14 yang dipecat Roman Abramovich.

Posisi Lampard kemudian digantikan oleh Thomas Tuchel. Pria berdarah Jerman itu sukses membawa Chelsea bangkit, di pertengahan musim ini.

The Blues dibawanya meraih banyak kemenangan sejak ditangani Tuchel, hingga mampu melaju ke partai final Liga Champions. 

Frank Lampard tentu merasa sedih melihat mantan tim asuhannya pergi ke final dengan pelatih lain, yang lebih senior ilmunya.

Paris Saint-Germain

Mantan selanjutnya yang menyesal adalah Paris Saint-Germain. Klub asal Prancis tersebut akan menyesali keputusannya mendepak Thomas Tuchel sebagai pelatih pertangahan musim ini.

Alasannya karena di awal musim PSG sempat terseok-seok di Liga Prancis, hingga tercecer di lima besar. Selain itu, performa PSG di Liga Champions kurang memuaskan.

Tak ingin berlarut-larut mengalami peforma negatif, PSG pun akhirnya memecat Thomas Tuchel pada akhir Desember 2020 lalu.

Padahal musim lalu mantan pelatih Borussia Dortmund itu mampu membawa PSG ke final, meski takluk oleh Bayern Munchen.

Melihat pencapaian Thomas Tuchel bersama Chelsea, tentu membuat PSG iri hati dan mungkin akan menyesali keputusannya itu. 

Bagaimana tidak, PSG yang dilatih Maurico Pochettino justru malah gagal ke final karena tersingkir oleh Manchester City di babak semifinal.