In-depth

Mengapa Harry Kane Pantas Dihargai 3 Triliun Rupiah?

Jumat, 21 Mei 2021 10:28 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Alex Livesey - Danehouse/Getty Images
Pemain Tottenham Hotspur, Harry Kane, melakukan tendangan penalti saat berlaga melawan Aston Villa pada lanjutan Premier League di Villa Park, Minggu (21/3/2021). Copyright: © Alex Livesey - Danehouse/Getty Images
Pemain Tottenham Hotspur, Harry Kane, melakukan tendangan penalti saat berlaga melawan Aston Villa pada lanjutan Premier League di Villa Park, Minggu (21/3/2021).
Pantas Dihargai Rp3 Triliun

Seiring bertambahnya usia dan pengalamannya, seluruh pecinta sepak bola tentu sepakat bahwa Harry Kane menjadi penyerang komplit terbaik di dunia sepak bola saat ini.

Output yang ia tunjukkan dalam torehan angka tak main-main. 22 gol dan 13 assist di Liga Inggris musim 2020/21 hingga pekan ke-37 menjadi bukti nyata yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Sebelum musim 2020/21, Harry Kane hanyalah seorang penyerang klasik bernomor 9 yang bertugas hanya untuk mencetak gol dan memberi ancaman di depan gawang lawan.

Kini, atribut yang ia miliki kian bertambah di mana Harry Kane melengkapi atribut sebagai pencetak gol dengan atribut sebagai kreator sekaligus tumpuan permainan tim.

Tiga atribut ini membuat angka 150 juta euro atau Rp3 triliun menjadi angka yang sepadan untuk mendapatkan jasa Harry Kane.

1. Atribut Pencetak Gol

Tak ada yang meragukan kapasitas Harry Kane sebagai pencetak gol. Sejak musim 2014/15, torehan golnya di Liga Inggris selalu dua digit.

Sejak 2014/15, Harry Kane tercatat menyumbang 34 persen gol yang dicetak Tottenham Hotspur atau 162 gol dari 478 gol Spurs di Liga Inggris.

Kualitas ini sendiri sejatinya sudah pantas membuat Harry Kane dihargai Rp3 triliun. Kapan lagi ada penyerang dengan konsistensi apik sepertinya di Liga Inggris?

2. Atribut sebagai Kreator

Seakan tak cukup dengan atribut mencetak gol, Harry Kane melengkapi Output permainannya dengan kreatifitasnya dalam mencetak assist.

Kedatangan Jose Mourinho membantu dirinya mengeluarkan kemampuannya untuk menjadi pelayan bagi rekan-rekannya di Spurs.

Taktik Mourinho yang mengandalkan Counter Attack memaksa Harry Kane untuk turun jauh menjemput bola. Keadaan ini memaksanya untuk sedikit mengalah dan lebih berkorban untuk tim.

Atas pengorbanannya, Harry Kane telah mencetak 13 assist di Liga Inggris 2020/21 sejauh ini atau menjadi yang terbanyak di kompetisi tersebut.

13 assistnya ini juga dua kali lipat lebih banyak dari total assist yang ia miliki dalam dua musim terakhir di Liga Inggris.

3. Atribut sebagai Pemain yang Kolektif

Pengorbanan Harry Kane yang rela meninggalkan posnya di depan membuatnya menjadi penyalur bola sekaligus tumpuan dari permainan tim.

Harry Kane tak hanya andal dalam mencetak gol ataupun memberi assist. Ia melengkapi atributnya dengan permainan kolektif.

Di laga melawan Manchester City di awal-awal musim, Kane menunjukkan atributnya untuk membantu tim dengan bertindak di lini tengah saat Spurs bertahan.

Bahkan ia rela melakukan pekerjaan kotor dengan menekel lawan dan tak melepaskan satu tembakan pun ke gawang demi membantu tim meraih kemenangan.

Sayang, pengorbanan itu tak selaras dengan Spurs yang gagal memenuhi ambisinya mengangkat piala atau meraih gelar.