Liga Indonesia

Respons Pelatih Persib soal Wacana Liga 1 Dipusatkan di Pulau Jawa

Kamis, 27 Mei 2021 07:46 WIB
Kontributor: Arif Rahman | Editor: Isman Fadil
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, ditemui di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Sabtu (22/05/21). Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, ditemui di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Sabtu (22/05/21).

INDOSPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, belum bisa memberikan komentar panjang lebar mengenai kompetisi Liga 1 2021 yang akan dipusatkan di Pulau Jawa, lantaran hal itu menurutnya masih sebatas rencana.

Robert Alberts menuturkan, akan menunggu dulu informasi resmi mengenai format kompetisi Liga 1 2021 dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), sehingga mantan pelatih PSM Makassar ini tidak ingin berspekulasi mengenai hal tersebut.

Sebagai informasi, PSSI berencana menggelar Liga 1 2021 terpusat di Pulau Jawa, keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan masukan dari sejumlah klub. Selain meminimalisasi mobilitas, infrastruktur pendukung di Jawa cukup memadai untuk menggelar pertandingan selama semusim.

"Itu baru sebatas rumor dan saya tidak mau berspekulasi, kita lihat bagaimana kabar resminya," kata Robert Alberts.

Meski begitu, pelatih asal Belanda ini memiliki penilaian tersendiri mengenai kompetisi Liga 1 2021 yang rencananya akan dipusatkan di Pulau Jawa. Menurutnya, hal tersebut akan sedikit merugikan klub asal luar Pulau Jawa, lantaran mereka tidak bisa bermain di kandangnya sendiri.

Apalagi menurutnya, saat ini mayoritas pemain sudah menjalani vaksin covid-19 dan transportasi di Indonesia sudah mulai berjalan dengan normal. Sehingga, hal itu seharusnya bisa dijadikan pertimbangan agar klub bisa berlaga di kandangnya masing-masing.

"Tapi opini saya soal itu, tentu tidak adil bagi sebagian tim dari luar Jawa. Perjalanan sudah kembali normal lagi sejak vaksin sudah dilakukan. Jadi saya tidak bisa melihat alasan kenapa kami tidak bisa bermain di kandang. Kami juga harus melihat kesejahteraan orang-orang yang hidup di sepakbola," ucap Robert Alberts.