Liga Italia

Jadi Biang Kerok Kariernya Meredup di Juventus, Ronaldo Dendam ke Pirlo?

Minggu, 30 Mei 2021 15:06 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor:
© Stefano Guidi/Getty Images
Andrea Pirlo tinggalkan klub Serie A Liga Italia, Juventus, Cristiano Ronaldo masih menyimpan dendam? Copyright: © Stefano Guidi/Getty Images
Andrea Pirlo tinggalkan klub Serie A Liga Italia, Juventus, Cristiano Ronaldo masih menyimpan dendam?

INDOSPORT.COM - Andrea Pirlo secara mengejutkan harus angkat kaki dari klub Serie A Liga Italia, Juventus usai hanya melatih selama semusim saja sebelum akhirnya digantikan Massimiliano Allegri. Jadi sebab meredup kariernya, begini respons Cristiano Ronaldo.

Nasib Rookie Allenatore atau juru taktik baru di pentas profesional tersebut tak cukup baik mengangkat derajat Si Nyonya Tua. Bagaimana tidak? Ia jadi penyebab utama kegagalan raih gelar juara liga untuk pertama kalinya semenjak 2011.

Akhiri dominasi Scudetto di angka ke-9, kualitas kubu hitam putih juga tak tergolong bagus gara-gara kegagalan kala lakoni babak 16 besar Liga Champions lawan Porto. Kendati menangi Supercoppa Italiana dan Coppa Italia, prestasi ini masih belum cukup.

Parahnya lagi, rentetan kegagalan tersebut juga berimbas kerusakan pamor seorang Cristiano Ronaldo yang mampu jadi top skor Serie A Liga Italia dengan total 29 gol. Alasannya? Ia juga dianggap sebagai kambing hitam buruknya kualitas tim.

Serangkaian isu kepindahan CR7 pun mulai beredar setelah sang agen Jorge Mendes kabarnya bergerak mencari klub-klub baru labuhan kliennya. Namun, alih-alih menyimpan dendam, sang bintang malah ucapkan perpisahan secara hangat ke Pirlo.

"Terima kasih Maestro, suatu kehormatan bisa dilatih oleh orang sepertimu," tulis pesannya dalam suatu unggahan Instagram Story. Selain itu ada foto jabat tangan keduanya terlihat bersama tulisan tersebut.

Ungkapan ini pun mulai meruntuhkan kabar jika hubungan antara Ronaldo dan Pirlo merenggang. Apalagi dengan berbagai hasil mengecewakan Bianconeri sepanjang musim 2020-2021 yang terkesan paling buruk ketimbang dua pelatih pendahulunya.