Liga Indonesia

Liga 1: Cetak Tujuh Gol, Robert Alberts Sebut Produktivitas Timnya Masih Rendah

Minggu, 6 Juni 2021 20:35 WIB
Kontributor: Arif Rahman | Editor: Subhan Wirawan
© Media Officer Persib Bandung
Frets Butuan mencoba melewati lawan, saat Persib menggelar latih tanding di Stadion GBLA. Copyright: © Media Officer Persib Bandung
Frets Butuan mencoba melewati lawan, saat Persib menggelar latih tanding di Stadion GBLA.

INDOSPORT.COM - Persib Bandung berhasil mencetak tujuh gol, pada latih tanding jelang Liga 1 2021 menghadapi dua tim yang berbeda, yakni Karawang United dan tim Porda Kota Bandung pada Sabtu (05/06/21) silam.

Pada pertandingan yang berlangsung dengan durasi masing-masing 90 menit tersebut, skuat Maung Bandung unggul atas Karawang United dengan skor 5-2 di latih tanding pertama. Lima gol itu, dicetak oleh Ravil Shandyka (tiga gol), Febri Hariyadi dan Yasril.

Kemudian di laga kedua, Persib berhasil menaklukkan tim Porda Kota Bandung U-20 dengan skor 2-0. Dua gol skuat Maung Bandung di pertandingan ini, dicetak oleh Ezra Walian di menit 43 dan Achmad Jufriyanto menit 65.

Meski berhasil mencetak tujuh gol, pelatih Persib, Robert Rene Alberts, menilai produktivitas anak asuhnya masih belum maksimal. Lantaran, jika melihat peluang yang didapat dalam dua pertandingan tersebut, seharusnya tim kebanggaan Bobotoh ini bisa mencetak lebih banyak gol.

"Produktivitas masih ada di level yang rendah, jika dilihat dari jumlah peluang yang dimiliki baik di laga pertama maupun laga kedua," kata Robert Alberts saat konferensi pers secara virtual setelah latih tanding.

Robert Alberts menambahkan, ada beberapa bahan evaluasi setelah latih tanding tersebut, diantaranya rasa percaya diri saat berada di depan gawang lawan yang harus ditingkatkan jelang Liga 1. Lantaran, banyak peluang yang didapat oleh pasukannya namun tidak semua bisa dimaksimalkan menjadi gol.

"Kami harus lebih tajam, harus bisa mencetak lebih banyak gol jika melihat kesempatan bagus yang dimiliki. Kami harus lebih percaya diri, lebih lugas di akhir," ucap Robert Alberts.

Masalah tersebut menurut Robert Alberts, bukan karena program latihan yang belum masuk ke strategi menyerang. Namun, karena percaya diri dari pemain yang belum berada di level terbaik, setelah cukup lama tidak berkompetisi.

"Tidak, seperti yang saya katakan, kami bisa menghasilkan banyak peluang yang berbahaya. Tapi di bagian akhirnya, mereka harus percaya diri,"

"Sebagai contoh, Febri di laga pertama sudah berada dalam posisi satu lawan satu dengan kiper empat kali dan dia hanya mencetak satu gol. Di tahap itu, untuk pemain sepertinya, seharusnya bisa mencetak tiga atau empat gol," ucapnya.