Liga Indonesia

Ramai Pro Kontra Indra Sjafri, Timo Scheunemann Beberkan Tugas Dirtek PSSI

Minggu, 13 Juni 2021 13:56 WIB
Penulis: Martini | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Indosport/Petrus Manus Da'Yerrimon
Timo Scheunemann membahas tugas dirtek yang menurutnya ada empat. Copyright: © Indosport/Petrus Manus Da'Yerrimon
Timo Scheunemann membahas tugas dirtek yang menurutnya ada empat.

INDOSPORT.COM - Belakangan ini, ada pro dan kontra yang mewarnai sosok Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.

Di sisi lain, pelatih sepak bola asal Jerman dari Jawa Timur, Timo Scheunemann, belum lama ini juga mengungkapkan sepatah dua patah kata tentang tugas direktur teknik di Indonesia.

Seperti diketahui, nama Indra Sjafri selalu jadi sorotan tiap kali pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia. Bagaimana tidak, selalu ada kejutan di daftar pemain yang dipanggil Shin Tae-yong, salah satu yang paling viral ialah sosok Arthur Irawan.

Belakangan, nama Indra Sjafri juga dikaitkan dengan para pemain berdarah Indonesia di luar negeri soal lambatnya alur naturalisasi. Sandy Walsh serta Jhonny Van Beukering baru-baru ini buka suara dan mengkritiknya.

Kritik kepada Indra Sjafri makin pedas kala Timnas Indonesia tampil babak belur di fase kualifikasi Piala Dunia 2022. Setelah takluk 4-0 dari Vietnam, anak asuh Shin Tae-yong juga harus kebobolan 5-0 saat bersua UAE.

Pelatih berlisensi Eropa, Timo Scheunemann, pun turut buka suara dan ia menyebutkan apa saja tugas dan tanggung jawab direktur teknik di Indonesia.

"Tugas Dirtek ada tiga, kalau di Indonesia menurut saya ada empat," ungkap Timo Scheunemann, dalam utas di media sosial.

"Satu, mengepalai scouting, termasuk terus mengembangkan tata cara scouting yang sistematis. Ini penting, apalagi Indonesia pemainnya banyak dan tersebar ke pelosok-pelosok," jelas Timo.

"Dua, mengepalai pembinaan pelatih dan wasit. Lisensi pelatih dan wasit diawasi Dirtek dan terus diperbaiki. Pelatih ujung tombak pembinaan, jadi lagi-lagi ini fungsi yang super penting."

"Tiga, membawahi Timnas level kelompok umur. Hiring and firing pelatih, quality control, menyamakan visi dengan pelatih senior, memastikan pemilihan pemain jujur dan sistematis."

"Yang keempat, tugas tambahan versi saya adalah memastikan standarisasi SSB dan peningkatan kualitas SSB. Lagi-lagi ini nggak masuk koran, namun super penting untuk kemajuan sepak bola Indonesia," tutupnya.