In-depth

Italia dan Belanda Waspada, Sempurna di Grup Sering Gagal Juara

Jumat, 25 Juni 2021 18:39 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© kolase Marcel ter Bals/Claudio Villa/gettyimages
Italia dan Belanda harus waspada di gelaran Euro 2020 sebab statistik menunjukkan negara yang tampil sempurna di fase grup sering pulang dengan tangan hampa. Copyright: © kolase Marcel ter Bals/Claudio Villa/gettyimages
Italia dan Belanda harus waspada di gelaran Euro 2020 sebab statistik menunjukkan negara yang tampil sempurna di fase grup sering pulang dengan tangan hampa.

INDOSPORt.COM - Italia dan dua tim lainnya di Euro 2020 harus waspada sebab statistik menunjukkan negara yang tampil sempurna di fase grup sering pulang dengan tangan hampa.

Ajang Euro 2020 menjadi panggung pertunjukkan bagi tiga tim besar Italia, Belgia, dan Belanda. Ketiga negara dengan tradisi sepak bola kuat ini menjadi tim yang paling menonjol sepanjang babak penyisihan grup.

Gli Azzurri tampil sebagai tim pemuncak grup A dengan poin sempurna 9 hasil dari sapu bersih tiga kemenangan. Ketiga kemenangan itu didapat saat melawan Turki (3-0), Swiss (3-0), dan Wales (1-0).

Italia menjadi satu dari dua tim yang tidak kebobolan di babak penyisihan grup. Sebuah torehan yang sangat luar biasa tentunya.

Sementara itu, Belgia juga tidak mau kalah. Tim yang diperkuat oleh Kevin De Bruyne dan Romelu Lukaku ini sama-sama meraih poin sempurna 9. Ketiga kemenangan Belgia diraih atas Rusia (3-0), Denmark (1-2), Finlandia (0-2).

Terakhir, ada tim Belanda tak kalah fantastis. De Oranje berhasil melesakkan total 8 gol di babak grup.

Sembilan poin berhasil Memphis Depay dkk kumpulkan usai menaklukkan Ukraina (3-2), Austria (2-0), dan Makedonia Utara (0-3).

Catatan ini jelas membuat Italia, Belanda, dan Belgia dijagokan untuk menjadi juara di Euro 2020. Dari ketiga tim itu, mungkin Italia yang paling populer di kalangan pundit-pundit dan fans.

Namun, baik Italia, Belanda, maupun Belgia tak boleh jemawa. Sebab statistik menunjukkan, seringkali tim-tim yang tampil sangat perkasa di babak grup harus pulang dengan tangan hampa.

Parahnya lagi, banyak dari mereka yang harus tersingkir di fase-fase awal babak gugur. Hal seperti ini terjadi baik di Euro maupun Piala Dunia.