In-depth

Dilema Hati Philippe Coutinho, Antara AC Milan atau Liverpool

Selasa, 6 Juli 2021 18:25 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Clive Brunskill / Staff / Getty Images
Philippe Coutinho saat masih bermain untuk Liverpool. Copyright: © Clive Brunskill / Staff / Getty Images
Philippe Coutinho saat masih bermain untuk Liverpool.
Dilema Hati Philippe Coutinho

Tentu, pindah ke AC Milan nampak sebagai opsi menggiurkan dan menjanjikan bagi seorang Philippe Coutinho.

Pasalnya, nasib masa depannya saja di Barcelona saat ini sudah terlihat abu-abu, apalagi jika benar Ronald Koeman tak memasukkannya ke skema tim musim depan.

Kepindahan ke kubu Rossoneri cukup rasional dan potensial, mengingat mereka baru saja kehilangan Hakan Calhanoglu yang membelot ke klub rival, Inter. Dengan demikian, AC Milan membutuhkan playmaker baru.

Pindah ke AC Milan juga bisa jadi lembaran baru bagi Coutinho jika ingin memperbaiki karier yang kini tengah meredup. Namun di sisi lain, hatinya mungkin akan dilema apabila benar ia ternyata ingin kembali ke Liverpool.

Diberitakan laman HITC, Si Penyihir Kecil kabarnya bermimpi bisa main di skuat Liverpool asuhan Jurgen Klopp. Akan tetapi, kubu The Reds sama sekali tidak punya niat mendatangkannya kembali ke Anfield.

Ya, Philippe Coutinho memang pernah sukses bersama Liverpool, tapi klub asal Merseyside ini sudah move on. Mereka bahkan memenangkan Liga Champions dan Liga Inggris tanpa kehadiran dirinya.

Selain itu, jika kembali berseragam The Reds, Coutinho kemungkinan besar tak akan dapat tempat di sistem yang diusung Jurgen Klopp sekarang ini.

Namun meski begitu, urusan teknis bukan satu-satunya hal yang layak dipertimbangkan jika sang pemain ingin kembali ke pelukan The Reds. Jika bicara soal hati, sejatinya bukan hati Coutinho saja yang patut ‘dikasihani’.

Pertanyaannya adalah, jika ia pulang ke Anfield usai hengkang ke Barcelona dengan catatan buruk di mata penggemar, apakah para suporter Liverpool akan senang hati menerimanya kembali?

Terlepas dari itu, sudah saatnya bagi Coutinho untuk mengambil keputusan penting dalam kariernya, entah itu bertahan di Barcelona dan memperjuangkan tempat di skuat atau hijrah ke klub lain yang lebih menjanjikan. AC Milan, misalnya.