Kekasih Jack Grealish Curhat Dapat Ratusan Ancaman Pembunuhan dalam Sehari

Selasa, 3 Agustus 2021 08:31 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© footballreporting
Sasha Attwood saat bersama Jack Grealish. Copyright: © footballreporting
Sasha Attwood saat bersama Jack Grealish.

INDOSPORT.COM – Kekasih bintang sepak bola Inggris Jack Grealish, Sasha Attwood, mengaku mendapatkan ratusan ancaman pembunuhan dalam sehari.

Sasha Attwood mengakui hal ini saat berbicara mengenai pelecehan yang pernah dia terima dalamsebuah video yang tayang di saluran YouTube-nya.

Wanita cantik yang berprofesi sebagai model ini bahkan sampai merahasikan dan menonaktifkan akun media sosialnya karena khawatir terus menerus menjadi sasaran kejahatan secara online.

“Semua itu sejak dirilis baru saja menunjukkan kepada saya bahwa orang-orang secara harfiah sangat kejam,” ujar Sasha Attwood, dilansir dari Standard.

“Sebenarnya, saya menerima, sekitar 200 ancaman pembunuhan sehari. Saya tidak mengada-ada mengenai hal ini,” lanjutnya.

“Pesannya sangat banyak, setiap hari, dan saya masih mendapatkannya sekarang, sepanjang hari setiap hari: 'Saya harap Anda mati', 'Saya harap Anda terkena kanker dan mati'," katanya.

"'Saya harap seluruh keluarga Anda mati', 'Saya harap ketika Anda berada di dalam mobil, Anda menabraknya dan mati', 'Saya harap setelah Wembley Anda mati',” lanjut Sasha saat menirukan kalimat ancaman yang menyerangnya.

Satu hal yang membuat Sasha semakin heran adalah pesan-pesan tersebut dikirim sebagian besar oleh gadis-gadis yang masih berusia remaja.

Dirinya pun berpikir saat dia masih remaja dia bahkan tak pernah berpikir mengirimkan pesan menakutkan tersebut ke orang lain.

“Saya hanya berpikir media sosial sangat beracun sangat menyedihkan. Generasi ini tumbuh dengan berpikir bahwa tidak apa-apa untuk mengatakan hal-hal seperti itu,” tandasnya.

Pengakuan Sasha Attwood ini rupanya membuat platform Instagram bertindak untuk melakukan penyelidikan. Platform TikTok kabarnya juga telah menghapus sebuah komentar kejam yang sebelumnya disorot media di Inggris.