Liga Inggris

Dipecat dari Tottenham Hotspur, Nuno: Sepak Bola itu Kejam!

Rabu, 10 November 2021 16:35 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Prio Hari Kristanto
© Getty Images
Nuno Espirito Santo ingin segera move on dari pemecatannya oleh Tottenham Hotspur dan mengisyaratkan akan segeral melatih lagi. Copyright: © Getty Images
Nuno Espirito Santo ingin segera move on dari pemecatannya oleh Tottenham Hotspur dan mengisyaratkan akan segeral melatih lagi.

INDOSPORT.COM - Nyaris sepuluh hari hari usai pemecatannya dari posisi manajer Tottenham Hotspur pada 1 November 2021 lalu, Nuno Espirito Santo pun buka suara. Ia merasa sedih dengan sedikitnya waktu yang diberi Spurs namun tetap siap kembali ke dunia racik taktik.

Pria asal Portugal berusia 47 tahun tersebut mencurahkan perasaannya lewat sebuah unggahan di Instagram. Tidak lupa pula ia mengucapkan terima kasih pada publik sisi putih London Utara yang sudah memberinya dukuangan.

"Beberapa hari terakhir bisa dibilang lebih dari runyam. Tapi inilah sepak bola, olahraga yang paling kejam. Beberapa bulan lalu aku baru diberi anugerah manajer bulanan terbaik dan tak lama kemudian aku dipecat Spurs," tulis Nuno.

"Selanjutnya aku ingin meencari tantangan baru karena hidup adalah soal bangkit. Pada fans Spurs aku ingin ucapkan terima kasih karena sudah menerimaku saat datang. Klub memintaku untuk juara namun sayangnya tidak kesampaian,"

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Nuno Espirito Santo (@officialnunosanto)

"Dari hidup kita banyak belajar. Semoga ke depannya aku bisa memberi kabar baik dan sekali lagi terima kasih untuk semua dukungannya." pungkasnya kemudian.

Nuno sebenarnya punya kontrak hingga Juni 2023 untuk melatih di Tottenham Hotspur Stadium dengan opsi perpanjangan satu tahun namun justru hanya bertahan tiga bulan. Dalam periode tersebut ia memimpin 17 pertandingan dengan hasil sembilan kali menang dan tujuh kali kalah.

Khusus di ajang Liga Inggris yang ia mulai dnegan tiga kemenangan beruntun dengan skor 1-0, Nuno hanya kebagian 10 pertandingan. Ini menjadikannya juru latih permanen dengan jumlah laga liga paling sedikit dalam sejarah Tottenham.