INDOSPORT.COM - Di musim pertamanya membela Paris Saint-Germain, Gianluigi Donnarumma mengaku dipaksa beradaptasi dengan sesuatu yang tidak ia sukai. Apa lagi jika bukan bersaing untuk posisi kiper utama dengan Keylor Navas.
Tidak punya garansi untuk selalu punya tempat di bawah mistar gawang memang tidak ada dalam kamus Donnarumma sebelumnya. Sejak usia muda, ia selalu bisa menjadi yang 'nomor 1'.
Contohnya saja bersama AC Milan yang sudah ia bela tim seniornya sejak usia 16 tahun pada 2015 silam. Sejak debutnya, stopper setinggi 196 cm itu tak pernah kehilangan posisinya tak peduli sipapun pelatih Il Rossoneri saat itu.
Di tim nasional Italia pun demikian. Usai Gianluigi Buffon pensiun, praktis Gli Azzurri langsung mengandalkannya. Salvatore Sirigu dan Alex Meret yang notabene lebih tua secara usia justru jadi pelapis kiper 22 tahun tersebut. Donnarumma bahkan sudah dipercaya jadi kiper Italia saat juarai EURO 2020 lalu.
Tidak heran jika Donnarumma kemudian gerah dengan persaingan Navas di Parc des Princes. Meski demikian ia percaya pada akhirnya akan jadi pilihan pertama di PSG dan akan tetap menjaga rivalitas sehat dengan sang rekan.
"Performaku tidak terpengaruh (oleh keberadaan Navas) namun jujur saja aku merasa terusik," papar Donnarumma saat diteemui oleh TNT Sports.
"Rasanya tidak mudah karena aku sudah terbiasa menjadi starter. Duduk di bangku cadangan sangatlah tidak nyaman namun aku yakin situasi akan segera berubah," tambah adik dari Antonio Donnarumma tersebut.