Liga Indonesia

Bukan Trofi, Ini Misi Sebenarnya Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia

Senin, 10 Januari 2022 16:45 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Prio Hari Kristanto
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Shin Tae-yong tidak hanya ingin meraih gelar saja sebagai pelatih timnas Indonesia melainkan juga mengubah sistem sepak bola tanah air yang karut marut. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Shin Tae-yong tidak hanya ingin meraih gelar saja sebagai pelatih timnas Indonesia melainkan juga mengubah sistem sepak bola tanah air yang karut marut.

INDOSPORT.COM - Shin Tae-yong rupanya punya tujuan yang lebih besar dari 'sekadar' memenangkan trofi bersama timnas Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan tersebut justru lebih ingin untuk bisa mengubah kultur sepak bola di tanah air.

Menurut Shin Tae-yong, prestasi akan datang dengan sendirinya jika akar sepak bola Indonesia kuat dan tertata. Maka dari itu, ia menyiapkan betul pondasi untuk masa depan dengan setidaknya melakukan regenerasi besar-besaran di tubuh timnas Indonesia yang digunakan di Piala AFF 2020 lalu.

Di Starting XI Tim Garuda, eks manajer Seongnam FC itu tidak ragu untuk memercayakan pemain-pemain yang sejatinya masih masuk kategori U-23. Contohnya saja Witan Sulaiman, Asnawi Mangkualam, Rachmat Irianto, hingga Ramai Rumakiek.

Shin Tae-yong bahkan tidak ragu mempercayakan pos bek tengah yang umumnya sangat membutuhkan pengalaman dan kematangan pada Rizky Ridho dan Alfreanda Dewangga yang sama-sama baru berumur 20 tahun sebagai duet Fachruddin Aryanto. Victor Igbonefo dan Ryuji Utomo yang lebih senior justru harus rela jadi cadangan.

"Sebenarnya saya ke Indonesia untuk mengubah sistem sepak bolanya. Daripada terlalu menitikberatkan pada prestasi. Saya berpikir akarnya harus kuat, agar ke atasnya juga kuat," ujar Shin Tae-yong saat diwawancarai media Korea, Myeongjangdeul, pada November 2021 lalu yang diunggah ulang oleh YouTube BAL.

"Tidak bisa hanya membebankan prestasi di kancah senior kepada pelatih. Sebelum saya masuk, Indonesia adalah tim dengan rata-rata pemain tertua di Asia Tenggara. Tapi sekarang di tangan saya rata-ratanya 21,5 tahun. Tim seniornya rata-rata berumur 21,5 tahun. Saya benar-benar merekrut pemain-pemain muda," tambahnya.