Liga Indonesia

Proses Naturalisasi Sandy Walsh cs, Menpora Panggil PSSI dan Shin Tae-yong

Senin, 31 Januari 2022 12:45 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Prio Hari Kristanto
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Naturalisasi Sandy Walsh cs, Menpora Zainudin Amali (kiri) akan memanggil perwakilan PSSI dan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Naturalisasi Sandy Walsh cs, Menpora Zainudin Amali (kiri) akan memanggil perwakilan PSSI dan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

INDOSPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali akan memanggil perwakilan PSSI dan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Mereka dipanggil perihal wacana naturalisasi empat pemain keturunan Indonesia.

PSSI memang tengah dalam upaya menaturalisasi empat pemain keturunan Indonesia yang berada di luar negeri. Keempat pemain tersebut antara lain, Sandy Walsh,  Jordi Amat,  Mees Hilgers serta Ratmar Oratmangoen.

Proses naturalisasi keempatnya pun sudah dalam proses. Bahkan Sandy Walsh dan Jordi Amat sudah mengirimkan dokumen yang diperlukan.

Dokumen administrasi baik Jordi Amat dan Sandy Walsh pun sudah diterima oleh pemerintah yakni Menpora Zainudin Amali. Namun sebelum melanjutkan proses, Zainudin Amali akan memanggil terlebih dahulu PSSI dan Shin Tae-yong.

"Administrasi sudah masuk diberikan oleh Sekjen PSSI (Yunus Nusi). Minggu depan saya akan undang PSSI seperti Dirtek (Indra Sjafri), kalau perlu coach Shin (Tae-yong) kita undang untuk mengetahui soal naturalisasi," kata Zainudin Amali.

Bukan tanpa alasan Zainudin Amali memanggil semuanya. Sebab ia ingin mendengar seberapa urgensi nya keempat pemain tersebut untuk Timnas Indonesia.

"Benar-benar naturalisasi itu untuk manfaat Timnas atau tidak. Karena kemarin-kemarin, kan klub mengajukan naturalisasi, sudah lama tetapi tidak bisa main di Timnas," jelasnya.

"Silakan Ketua Umum PSSI siapa yang diutus nanti. Jadi, saya mau tahu visi dan misi ke depan bersama PSSI, naturalisasi benar-benar tujuannya membantu persepakbolaan kita," pungkas Amali.