In-depth

Olivier Giroud: Si Underrated yang Jadi Jimat Kemenangan AC Milan Musim Ini

Minggu, 6 Februari 2022 12:17 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© REUTERS/Daniele Mascolo
Olivier Giroud merayakan golnya ke gawang Inter Milan di laga Derby della Madonnina (06/02/22). (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo) Copyright: © REUTERS/Daniele Mascolo
Olivier Giroud merayakan golnya ke gawang Inter Milan di laga Derby della Madonnina (06/02/22). (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo)
Milan Selalu Menang Tiap Giroud Cetak Gol

Diboyong murah dari Chelsea dengan hanya 1 juta euro (Rp17 miliar) pada musim panas lalu, Olivier Giroud diyakini hanya akan jadi pilihan kedua di belakang Zlatan Ibrahimovic di lini depan AC Milan.

Dengan harga supermurah itu, usianya yang sudah 35 tahun, dan perannya di Chelsea di mana ia lebih banyak menjadi pelapis membuat kedatangan Giroud ke San Siro dipandang sebelah mata.

Meski demikian, eks Arsenal ini tak ambil pusing dan memilih untuk tampil sebaik mungkin. Terbukti, di laga keduanya bersama Rossoneri yakni menghadapi Cagliari di pekan kedua Liga Italia, ia langsung mencetak brace untuk membawa tim barunya menang telak 4-1.

Sejumlah cedera dan mulai pulihnya Zlatan Ibrahimovic membuat Giroud beberapa kali tersingkir ke bangku cadangan dan hanya jadi pemain pengganti. Namun, hal itu tidak mengurangi etos kerjanya.

Secara total, sejauh ini Giroud tampil 21 kali di semua kompetisi dengan 9 di antaranya sebagai pemain pengganti. Ia pun telah menyumbangkan 8 gol dan 2 assist.

Menariknya, pemain 35 tahun ini malah menjadi jimat bagi AC Milan. Bagaimana tidak, Rossoneri tercatat tak pernah kalah musim ini setiap kali Giroud mencetak gol atau assist.

Di Liga Italia, ia tercatat mencetak gol ke gawang Inter, AS Roma, Torino, Verona, dan Cagliari serta assist saat menghadapi Empoli dan AS Roma. Di Coppa Italia, ia menjebol gawang Genoa.

Istimewanya lagi, seluruh gol dan assist Giroud itu diciptakan saat ia diturunkan sebagai pemain mula alias starter.

Dengan catatan uniknya ini, mungkin sudah saatnya pelatih Stefano Pioli lebih sering menurunkan Olivier Giroud sebagai starter di sisa musim ini. Siapa tahu kesaktian sang penyerang mampu bertahan hingga akhir musim dan berbuah gelar bagi AC Milan.