Liga Spanyol

Perang Kata-kata, Xavi 'Kuliahi' Simeone Cara Melatih Tim Besar

Senin, 7 Februari 2022 12:57 WIB
Penulis: Elizabeth Ayudya Ratna Rininta | Editor: Prio Hari Kristanto
© REUTERS/Albert Gea
Aksi Xavi Hernandez kala memimpin Barcelona di laga kontra Atletico Madrid (06/02/22). (Foto: REUTERS/Albert Gea) Copyright: © REUTERS/Albert Gea
Aksi Xavi Hernandez kala memimpin Barcelona di laga kontra Atletico Madrid (06/02/22). (Foto: REUTERS/Albert Gea)

INDOSPORT.COM - Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez punya pemikiran yang berbeda soal bagaimana cara melatih dengan Diego Simeone setelah mengalahkan Atletico Madrid.

Kemenangan besar didapatkan Barcelona saat melawan Atletico Madrid di lanjutan Liga Spanyol, Minggu (06/02/22).

Skuat asuhan Xavi Hernandez menang mantap 4-2 dari anak asuh Diego Simeone setelah bertanding dengan tempo yang tinggi.

Empat gol Barcelona dicetak oleh Jordi Alba (10'), Gavi (21'), Ronald Araujo (43'), dan Dani Alves (49'). Sementara dwi gol Atletico Madrid disumbang Yannick Carrasco (8') dan Luis Suarez (58').

Sebelum pertandingan ini, tensi sebenarnya sudah memanas setelah Diego Simeone memberikan pandangan tentang Xavi Hernandez yang mengomentari cara melatihnya di Atletico Madrid.

"Xavi pernah berkata bahwa gaya permainan Atletico Madrid ini tidak cocok untuk tim besar. Sekarang dia punya kesempatan untuk menunjukan bagaimana cara bermain tim besar itu," kata Simeone dikutip dari Daily Mail.

Namun akhirnya Xavi Hernandez membuktikan perkataannya dengan menggulung Atletico Madrid dengan skor 4-2.

Setelah pertandingan tersebut, Xavi Hernandez akhirnya buka suara soal pernyataan Simeone sebelum laga dan bagaimana mantan pelatih Al Sadd itu menerapkan permainan di Barcelona.

"(Ketika saya bicara tentang Simeone dan Atletico Madrid) itu bukan karena mencari-cari tahu. Kita punya pandangan yang berbeda soal sepak bola, itu bukan kritikan," kata Xavi.

"Simeone adalah pelatih hebat dengan cara bermainnya sendiri. Dan mereka adalah juara bertahan, jadi kemenangan ini sangat luar biasa." 

"Dia memahami sepak bola dengan cara lain. Ada banyak cara untuk bermain. Mereka merasa sudah nyaman tanpa penguasaan bola, tapi kami sebaliknya. Perasaan nyaman itu datang ketika kami menguasai permainan." ujar mantan kapten Barcelona tersebut.