Liga Indonesia

Liga 3: ‘Dikerjai’ Wasit dan Tersingkir di 32 Besar, Jambi United Pilih Legowo

Senin, 21 Februari 2022 12:49 WIB
Editor: Subhan Wirawan
© Jambi United
Logo Klub Liga 3 Jambi United Copyright: © Jambi United
Logo Klub Liga 3 Jambi United

INDOSPORT.COM – Gagal raih kemenangan akibat keputusan wasit yang dianggap blunder, klub Liga 3 asal Sumatera, Jambi United memilih untuk ikhlas dan dijadikan sebagai pembelajaran untuk musim depan.

Jambi United dipastikan tersingkir dari babak 32 besar Liga 3 musim ini, setelah di pertandingan kedua penyisihan grup kontra Gresik United kembali telan kekalahan.

Bertanding di Stadion Gelora Joko Samudro, Kabupaten Gresik, pada Sabtu (19/02/22) sore WIB, Jambi United harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 0-2.

Dua gol Gresik United di pertandingan ini dicetak oleh Dani pada menit ke-17', serta Alvin pada menit 73'.

Dengan hasil ini, Jambi United terdampar di papan klasemen usai belum menang dari dua laga. Sementara Gresik United naik ke peringkat tiga dengan poin sama seperti PCB Persipasi sebagai runner up.

Hanya menyisakan satu laga, Gresik United masih bisa lolos ke 16 besar andai di pertandingan terakhir sukses meraih kemenangan atas PCB Persipasi.

Sementara itu dalam laga Jambi United kontra Gresik United kemarin, terdapat satu insiden yang jadi perhatian fans Laskar Rajo Batuah.

Yakni saat penyerang Adam dijatuhkan di kotak penalti pada menit ke-69’, akan tetapi sang pengadil lapangan tidak menganggap hal tersebut sebagai pelanggaran.

Laman media sosial resmi klub Jambi United bahkan sempat mempertanyakan keputusan wasit dengan memposting ulang tayangan pelanggaran pemain mereka.

Menanggapi ramainya protes para fans Jambi Unitd terhadap kinerja wasit di laga kemarin, sang pelatih, Oktavianus, akhirnya angkat bicara.

Oktavianus mengakui jika pelanggaran yang bakal didapat anak asuhnya di kotak penalti Gresik United kemarin bisa merubah situasi permainan.

Namun, Oktavianus enggan berkomentar lebih perihal keputusan wasit yang malah membiarkan play on dan merugikan timnya.

“Biar orang-orang saja yang menilai kejadian itu (pelanggaran di kotak penalti). Itu dalam situasi kita tertinggal 0-1 dan keadaan kita menekan mereka, kalau itu penalti ceritanya akan berubah karena motivasi anak-anak pasti naik lagi,” ucap Oktavianus kepada INDOSPORT.