In-depth

Perjalanan PSG di Bawah Nasser Al-Khelaifi: Bakar Uang yang Masih Terus Sia-sia

Jumat, 11 Maret 2022 21:51 WIB
Editor: Juni Adi
© REUTERS/Alessandro Garofalo
Selebrasi pemain PSG setelah Kylian Mbapp mencetak gol ke gawang Real Madrid pada laga Liga Champions (16/02/22). FOTO: REUTERS/Alessandro Garofalo Copyright: © REUTERS/Alessandro Garofalo
Selebrasi pemain PSG setelah Kylian Mbapp mencetak gol ke gawang Real Madrid pada laga Liga Champions (16/02/22). FOTO: REUTERS/Alessandro Garofalo
Pembakaran Uang yang Masih Sia-sia

Kegagalan Paris Saint-Germain di ajang Liga Champions, tentu menjadi pukulan telak bagi fans dan juga sang pemilik, Nasser Al-Khelaifi

Pasalnya, pria asal Qatar itu sangat berambisi membawa klub yang dikelolanya itu menjuarai kompetisi bergengsi antar klub elite Benua Biru tersebut.

Nasser Al-Khelaifi sendiri mengakuisisi PSG pada tahun 2011 lalu, dan mulai membangun tim dengan mengumpulkan sejumlah pemain bintang jadi.

Hal tersebut menjadikan PSG sebagai salah satu klub dengan finansial terkuat di sepak bola Eropa hingga saat ini.

Sejak memiliki PSG pada tahun 2011, Nasser Al-Khelaifi sudah banyak mengeluarkan uang untuk mendatangkan pemain-pemain jempolan ke Parc de Princes.

Dilansir dari Football Transfers, pengeluaran PSG untuk tranfser pemain sejak Al-Khelaifi mengambil alih klub hingga musim 2020-2021 mencapai 1,3 miliar euro atau sekitar Rp20 triliun.

Pada bursa transfer musim panas tahun lalu, PSG mengeluarkan dana sebesar 90 juta euro untuk memboyong nama-nama besar seperti Lionel Messi, Sergio Ramos hingga Gianluigi Donnarumma.

Artinya, sejak era Al-Khelaifi hingga sampai saat ini, Les Parisiens telah menggelontorkan dana transfer sebesar 1,39 miliar euro atau mencapai Rp22 triliun. 

Investasi itu dilakukan semata-mata agar PSG bisa mencetak prestasi dan sejarah di kompetisi Eropa, khususnya di Liga Champions.

Sayangnya, perjudian dengan melakukan pembakaran uang untuk pemain bintang masih belum mampu mewujudkan ambisi PSG.