In-depth

PSG Segera Menyusul? Ini 5 Proyek Klub Mendadak Kaya yang Gagal Total dan Hancur

Sabtu, 19 Maret 2022 14:26 WIB
Editor: Juni Adi
© Grafis:Frmn/Indosport.com
Logo Portsmouth. Copyright: © Grafis:Frmn/Indosport.com
Logo Portsmouth.
Portsmouth

Pada tahun 2008, Portsmouth berhasil mengangkat trofi Piala FA. Bahkan, Portsmouth berhasil mengalahkan sang juara Liga Champions, Manchester United di Old Trafford dalam perjalanan menuju tangga juara Piala FA di bawah Harry Redknapp.

Keberhasilan klub meraih prestasi kala itu tak lepas dari pendanaan yang dikeluarkan oleh Alexandre Gaydamak yang membeli klub pada Januari 2006. Intervensi yang tepat membuat klub hampir mengganti seluruh skuat mereka di pertengahan musim.

Selama bertahun-tahun, Portsmouth mendatangkan beberapa pemain besar seperti Lassana Diarra, Peter Crouch, Sulley Muntari, Jermain Defoe.

Sylvian Distin, Younes Kaboul, Kevin-Prince Boateng, Nwankwo Kanu, Milan Baros, Glen Johnson, Niko Kranjcar dan Sol Campbell.

Pada 26 Mei 2009, klub menerima tawaran dari pengusaha asal Uni Emirat Arab, Sulaiman Al Fahim untuk membeli klub.

Namun, karena masalah keuangan, klub terpaksa menjual beberapa pemain bintang mereka termasuk Crouch, Distin, Kranjcar dan Johnson.

Al Fahim menuntaskan pengambil alihan dan juga ditunjuk sebagai ketua non-eksekutif klub. Bersamaan dengan musim yang tengah berjalan, klub mengalami kekeringan dana.

Pada 1 Oktober, klub mengakui bahwa beberapa staf dan pemain mereka tidak menerima gaji.

Dua hari kemudian, klub diambil alih oleh Ali A-Faraj dengan saham mayoritas 90%. Al-Fahim memegang 10% sisanya.

Karena masalah keuangan, Liga Inggris memberlakukan larangan transfer pada klub.

Akhirnya, Portsmouth menyelesaikan musim sebagai runner-up di Piala FA namun ditolak masuk ke Liga Europa karena masalah keuangan mereka yang sedang berlangsung.