Bola Internasional

Moncer di Timnas tapi Jeblok di Klub, Luke Shaw Salahkan Kondisi Manchester United

Minggu, 27 Maret 2022 13:55 WIB
Penulis: Dwiana Restu Beniartha | Editor: Prio Hari Kristanto
© @EURO2020
Luke Shaw mengungkapkan alasan mengapa ia bisa tampil moncer saat bermain untuk timnas Inggris sekaligus mengungkapkan perbedaanya dengan Manchester United. Copyright: © @EURO2020
Luke Shaw mengungkapkan alasan mengapa ia bisa tampil moncer saat bermain untuk timnas Inggris sekaligus mengungkapkan perbedaanya dengan Manchester United.

INDOSPORT.COM - TImnas Inggris mengandaskan perlawanan Swiss 2-1, pada laga FIFA Matchday Minggu (27/03/22) dini hari. Pertandingan tersebut berlangsung di Wembley, Inggris.

Luke Shaw menjadi salah satu aktor intelektual pada laga itu. Ia mencetak satu gol, melalui sepakan keras yang menghujam gawang Jonas Omlin.

Bek 26 tahun itu menyambar bola liar dalam kotak penalti Swiss, dengan sepakan keras dan terarah. Gol pada menit 45+1’ tersebut menjadi gol penyeimbang.

Setelah pertandingan, bek kiri Manchester United itu mengungkapkan alasan mengapa ia bisa tampil moncer, saat bermain untuk Timnas Inggris.

Dalam wawancaranya dengan Sky Sports, Luke Shaw menceritakan bahwa suasanalah yang menjadi pembeda dengan Manchester United.

Ia menambahkan bahwa di Timnas Inggris dirinya merasa lebih dibutuhkan. Dari hal tersebut, Shaw merasakan kebahagiaan, sehingga permainannya lebih cair di bawah Southgate.

Jamie Redknapp yang merupakan mantan gelandang Tottenham, juga mengungkapkan hal yang sama. Ia melihat Shaw lebih bahagia ketika bermain untuk timnas.

Hal tersebut tak lepas dari situasi kamar ganti dan situasi supporter. Saat bermain untuk salah satu klub elite, seperti Man United tekanan akan selalu muncul setiap underperform.

Luke Shaw memang terlihat lebih lepas saat bermain di bawah arahan Southgate. Dalam 5 pertandingan terakhirnya bersama Inggris, ia mampu menciptakan dua gol.

Kebahagiaan, merasa dibutuhkanlah dan tekananlah yang menjadi pembeda ketika ia bermain di timnas Inggris dan Manchester United.