Satu Grup dengan Timnas Indonesia di SEA Games, Pelatih Vietnam Tunjukan Gestur Ketar-ketir

Pemandangan tak biasa terlihat usai proses pengundian babak grup sepak bola putra selesai. Sebelumnya sejumlah tokoh sepak bola Vietnam yang datang begitu antusias saat drawing sepak bola putra dimulai.

Terlihat sebagaian besar tamu undangan yang hadir diam saat Tanh Luong memulai mengambil kertas yang berisikan 10 negara anggota AFF yang ikut berpartisipasi dalam ajang SEA Games 2022 ini.

Seluruh tamu undangan dengan serempak bersorak ketika gelandang Hanoi FC ini menyebut Indonesia yang akan bergabung dengan Vietnam di Grup A. Banyak media lokal Vietnam mengatakan bahwa itu merupakan grup yang sulit.

Karena calon lawan mereka, Indonesia saat ini digadang-gadang sebagai negara paling berpotensi di SEA Games tahun ini. Grup A sendiri berisikan Vietnam, Indonesia, Myanmar, Filipina dan Timor Leste.

Menurut laporan Bongda Plus, terdapat beberapa foto yang memperlihatkan Pelatih Timnas Vietnam, Park Hang-seo mendundukan kepalanya dan terlihat risau begitu nama Indonesia disebut.

Dalam foto lain, gestur tubuh pelatih asal Korea Selatan itu jadi tak tenang, sembari mencatat di buku yang dia bawa. Media Vietnam tersebut juga sempat menggambarkan tingkah sang pelatih saat itu.

"Cara dia mengetuk meja (memainkan pulpen), menyilangkan tangan dan memegang kepala. Itu sudah cukup untuk menggambarkan betapa risaunya pelatih asal Korea itu," ucap Bongda Plus.

Hal itu cukup beralasan, sebab mayoritas pemain Timnas Indonesia U-23 merupakan alumni Piala AFF lalu yang berhasil memberikan perlawanan sengit ke Vietnam. Padahal saat itu mereka datang dengan skuad terbaik.

Legenda sepak bola Vietnam, Thanh Luong, juga mengatakan bahwa Timnas U-23 merupakan lawan berat. Indonesia dia anggap dapat mengejutkan asa tuan rumah mengangkat gelar di rumahnya sendiri.

"Thailand tetap jadi rival utama kami, berikutnya tentu Indonesia. Sejauh ini mereka memeperlihatkan perkembangan yang signifikan, khususnya di Timnas U-23 mereka," ungkap Luong dikutip dari Bongda Plus.

"Bermain dihadapan pendukung memang memberikan motivasi yang tinggi kepada pemain. Namun, pemain muda justru sering kehilangan fokus dan tertekan saat mendapatkan tekanan dari suporter," pungkasnya.