Liga Europa

Dari Rumput hingga Fans, Segudang Alasan 'Pecundang' Xavi Usai Barcelona Didepak Eintracht Frankfurt

Jumat, 15 April 2022 17:24 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Reuters/Albert Gea
Pemain Barcelona Gavi dan rekan setimnya terlihat sedih usai pertandingan saat para pemain Eintracht Frankfurt merayakannya. Foto: Reuters/Albert Gea Copyright: © Reuters/Albert Gea
Pemain Barcelona Gavi dan rekan setimnya terlihat sedih usai pertandingan saat para pemain Eintracht Frankfurt merayakannya. Foto: Reuters/Albert Gea
Salahkan Fans yang Tak Hadir

Lagi-lagi sisi ‘pecundang’ Xavi terlihat saat Barcelona tumbang di leg kedua di Camp Nou yang tak lain markas timnya sendiri, Barcelona.

Usai dengan sombongnya menyebut bahwa rumput Camp Nou lebih baik dan bisa memberikan keuntungan, Barcelona secara memalukan malah kalah 2-3 dari Eintracht Frankfurt.

Tak ingin menyalahkan rumput dan lapangan lagi, Xavi kini mengkambinghitamkan minimnya pendukung Barcelona yang hadir ke stadion.

Malahan, dia juga menyalahkan bahwa pendukung Frankfurt yang datang ke Camp Nou terlalu banyak sehingga berimbas pada permainan timnya.

“Ini jelas salah perhitungan. Ini tak boleh terjadi. Laga ini (leg kedua) seperti final di stadion yang terpisah,” ujar Xavi dilansir dari Daily Mail.

Meski menyanggah bahwa atmosfer stadion bukan alasan, namun pernyataan Xavi mengenai minimnya fans juga ditimpali oleh Presiden Barcelona, Joan Laporta.

“Ini memalukan melihat apa yang terjadi (di leg kedua). Saya merasa malu,” ujar Laporta saat ditanya mengapa pemegang tiket musiman tak hadir.

Terlepas dari alasan-alasan yang membuatnya menjadi pecundang, Xavi harusnya mulai sadar bahwa dirinya dan timnya masih ada kekurangan. Kekurangan itu terlihat dari kesulitan Barcelona mengkonversi peluang menjadi gol.

Di leg kedua, Barcelona memiliki sederet peluang matang lewat Pierre-Emerick Aubameyang yang harusnya mengubah keadaan.

Mungkin saja, ketimbang beralasan ada baiknya Xavi mulai menyadari kekurangan timnya dan membenahinya di sisa waktu yang ada.

Atau jangan-jangan, Xavi terlalu cepat puas dengan hasil singkat manis yang diraih Barcelona di 14 laga terakhirya di segala ajang?