In-depth

Rekam Jejak Herman Dzumafo: Naturalisasi Gaek yang Diduga Tunggak Gaji Pemain Liga 3

Minggu, 17 April 2022 07:05 WIB
Editor: Subhan Wirawan
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tendangan pemain Bhayangkara FC, Herman Dzumafo menutup kemenangan atas PSM Makassar pada leg pertama babak delapan besar Piala Indonesia (27/04/2019) di Stadion PTIK, Jakarta. Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tendangan pemain Bhayangkara FC, Herman Dzumafo menutup kemenangan atas PSM Makassar pada leg pertama babak delapan besar Piala Indonesia (27/04/2019) di Stadion PTIK, Jakarta. Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT
Rekor di Usia Senja

Total ada lima klub yang diperkuat Dzumafo dalam lima tahun, yakni Mitra Kukar, Persegres, Persela hingga akhirnya kembali memperkuat klub lamanya, PSPS Pekanbaru di tahun 2018.

Di tahun 2018 ini juga, Herman Dzumafo berhasil meraih status naturalisasi dan berhak mentas di Liga 2. Namun sayang, dirinya gagal membantu PSPS meraih tiket promosi ke Liga 1.

Dari 15 pertandingan buat PSPS, Herman Dzumafo berhasil mencetak 11 gol. Penampilannya di Liga 2 ternyata sukses menarik hati tim Liga 1, Bhayangkara FC.

Akhirnya sejak 2018 silam, Herman Dzumafo resmi berseragam The Guardians dan bertahan sampai sekarang, meski di tahun 2021 sempat dipinjamkan ke Dewa United pada ajang Liga 2.

Bersama Dewa United, Herman Dzumafo mencetak 4 gol dari 14 pertandingan dan membawa klub lolos ke Liga 1 lewat jalur play-off.

Kembali berseragam Bhayangkara FC, ketajaman Herman Dzumafo ternyata tidak mengalami penurunan meski usianya sudah melewati angka 40 tahun.

Terbukti saat menghadapi PSS Sleman pada pertandingan pekan ke-29 Liga 1 2021-2022, Herman Dzumafo sukses mencetak satu gol yang sekaligus menjadikannya sebagai pencetak tertua di Liga Indonesia.

Dari catatan yang dihimpun Statoskop, ia menggetarkan jala gawang PSS saat usianya menginjak 41 tahun, 3 bulan, dan 16 hari.