Bola Internasional

Bukan Mourinho, Legenda Chelsea Ungkap Penyebab Hancurnya Karier Pogba di Man United

Rabu, 4 Mei 2022 06:30 WIB
Penulis: Aji Prakoso | Editor: Prio Hari Kristanto
© REUTERS/Peter Powell
Legenda Chelsea, William Gallas, menilai Paul Pogba tidak memiliki mentalitas yang cukup kuat untuk bermain konsisten bagi Manchester United di Liga Inggris. Copyright: © REUTERS/Peter Powell
Legenda Chelsea, William Gallas, menilai Paul Pogba tidak memiliki mentalitas yang cukup kuat untuk bermain konsisten bagi Manchester United di Liga Inggris.

INDOSPORT.COM – Legenda Chelsea, William Gallas, menilai Paul Pogba tidak memiliki mentalitas yang cukup kuat untuk bermain secara konsisten bagi Manchester United di Liga Inggris.

Pemenang dua kali Premier League tersebut yakin bahwa mentalitas yang buruk sebagai faktor utama penyebab merosotnya karier Paul Pogba di Manchester United.

Sebagaimana diketahui, Pogba yang kini berusia 29 tahun telah berkemas untuk hengkang dari Old Trafford ketika kontraknya berakhir musim panas ini.

Pemenang Piala Dunia 2018 itu belum secara eksplisit mengatakan ke klub mana ia akan berlabuh, tetapi diperkirakan hampir semua minat transfer datang dari luar Inggris.

Pogba tertatih-tatih karena cedera betis dalam sepuluh menit penampilan dari kekalahan 4-0 United atas Liverpool pada hari Selasa. Gallas yakin itu akan menjadi penampilan terakhirnya untuk klub.

Dia menjelaskan bagaimana Pogba terlalu tidak konsisten untuk MU sejak kepindahannya dari Juventus senilai 89 juta poundsterling pada 2016.

Mantan bek Tim Nasional Prancis itu menggarisbawahi pentingnya memiliki pola pikir yang “kuat” saat bermain di Liga Inggris.

“Bermain di Liga Inggris sangat sulit. Ini sangat sulit, ada banyak intensitas dan Anda harus mengulang performa Anda di hampir setiap pertandingan, itu tidak mudah.

“Beberapa pemain bisa melakukannya karena mereka kuat dalam pikiran mereka. Beberapa pemain tidak bisa melakukannya.”

“Mereka memainkan satu pertandingan dan level mereka akan sangat tinggi dan kemudian di dua pertandingan berikutnya mereka akan menjadi rata-rata.”