In-depth

Bukan Dibangun Semalam, Kesuksesan AC Milan Buah Kejelian hingga Perjudian 3 Tahun Terakhir

Senin, 23 Mei 2022 15:25 WIB
Editor: Subhan Wirawan
© REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Fans AC Milan merayakan setelah timnya menjuarai Liga Italia 2021/2022. Foto: REUTERS/Flavio Lo Scalzo Copyright: © REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Fans AC Milan merayakan setelah timnya menjuarai Liga Italia 2021/2022. Foto: REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Keyakinan Kepada Stefano Pioli dan Pemain Muda

Tak cuma pemain, kejelian manajemen dalam memilih pelatih juga jadi faktor kuat AC Milan saat menjuarai Liga Italia musim ini.

Mendatangkan Stefano Pioli yang belum punya catatan prestasi, tetapi AC Milan berani memberikan kepercayaan untuk sang allenatore meramu skuatnya. Padahal, sebelumnya I Rossoneri begitu dekat dengan Ralf Rangnick.

Kepercayaan dan kebebasan Pioli tersebut ternyata jadi keuntungan buat Rossoneri. Terbukti, dari 136 pertandingan yang dijalani sejak 2019 silam, ada 77 kemenangan yang diraih AC Milan.

Kepiawaian Stefano Pioli memadukan para pemain muda serta bintang senior yang diboyong AC Milan secara gratis, terbukti jadi kekuatan utama tim sepanjang musim 2021/22.

Beberapa pemain muda yang sukses bersinar usai mendapat kepercayaan Stefano Pioli antara lain Rafael Leao (22 tahun), Pierre Kalulu (21), Brahim Diaz (22), hingga Daniel Maldini (20).

Walau belum genap 25 tahun, namun ketiga pemain di atas kerap jadi pilihan utama bahkan tak jarang keluar sebagai pahlawan kemenangan AC Milan.

Pierre Kalulu mungkin jadi salah satu pemain paling mentereng hasil binaan dan kepercayaan pelatih musim ini.

Didatangkan dari tim kedua Lyon seharga 1.19 juta euro, Kalulu sukses menjelma sebagai bek tangguh AC Milan dengan torehan 37 pertandingan pada semua ajang musim ini.

Usai membantu tim meraih gelar scudetto, harga pasar Pierre Kalulu pun melejit naik menjadi 17 juta euro per musim 2021/22 ini.

Tentu akan jadi keuntungan besar buat klub Liga Italia, AC Milan, andai mereka mau menjual sang pemain pada bursa transfer nanti.