Liga Inggris

Manchester City Juara Liga Inggris, Pep Guardiola: Fans Manchester United Silakan Gabung Pesta Kami!

Senin, 23 Mei 2022 17:25 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Prio Hari Kristanto
© REUTERS/Hannah Mckay
City Khaldoon Al Mubarak dan pelatih Manchester City Pep Guardiola merayakan dengan trofi setelah menjuarai Liga Inggris 2021/2022. Foto: REUTERS/Hannah Mckay Copyright: © REUTERS/Hannah Mckay
City Khaldoon Al Mubarak dan pelatih Manchester City Pep Guardiola merayakan dengan trofi setelah menjuarai Liga Inggris 2021/2022. Foto: REUTERS/Hannah Mckay
Dipicu Evra dan Berbatov?

Belakangan ini Pep Guardiola memang sedang sering melontarkan sindiran untuk Manchester United meski Manchester City boleh dibilang sama sekali tidak terusik oleh tetangganya tersebut.

Barangkali pemicunya adalah perang kata-kata dengan sejumlah eks pemain Setan Merah seperti Patrice Evra dan Dimitar Berbatov.

Baik Evra dan Berbatov menuding jika Guardiola adalah seorang manajer yang takut memiliki pemain dengan karakter kuat di ruang ganti.

Juru taktik asal Spanyol itu dianggap takut kalah saing sebagai pemimpin yang kemudian berujung pada kegagalan demi kegagalan City di ajang Liga Champions.

Klaim tersebut mungkin datang dari keduanya usai melihat rekor buruk Pep Guardiola saat memiliki pemain dengan ego besar macam Zlatan Ibrahimovic.

Ibrahimovic dan Guardiola sempat bahu membahu di Barcelona selama semusim di 2009/2010 dan meski sang striker kharismatik Swedia sukses memenangkan empat trofi di Camp Nou plus 22 gol dari 46 penampilan, namun hubungan keduanya justru buruk.

Musim selanjutnya Ibrahimovic dilepas ke AC Milan dan sang bintang kemudian mengklaim jika Guardiola hanya senang dengan pemain bermental patuh sembari menyebut Lionel Messi, Xavi Hernandez, dan Andres Iniesta.

Pep Guardiola jelas tidak mau diam saja begitu dirinya disentil. Ia langsung mengungkit bagaimana tidak berdayanya Manchester United di hadapan Barcelona saat final Liga Champions 2009 dan 2011.

Manchester City juga ia klaim punya kualitas cukup tanpa punya pemain dengan kepribadian dominan terbukti dengan sukses di Liga Inggris musim ini.