Bola Internasional

Bikin Trauma, 2021/2022 Jadi Musim Paling Menyakitkan untuk Mohamed Salah

Minggu, 29 Mei 2022 17:25 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Juni Adi
© REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Mohamed Salah memang punya dua trofi di 2021/2022 namun sejatinya musim bintang Liverpool dan timnas Mesir itu boleh dibilang lebih banyak gagalnya. Foto: REUTERS/Amr Abdallah Dalsh. Copyright: © REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Mohamed Salah memang punya dua trofi di 2021/2022 namun sejatinya musim bintang Liverpool dan timnas Mesir itu boleh dibilang lebih banyak gagalnya. Foto: REUTERS/Amr Abdallah Dalsh.

INDOSPORT.COM - Mohamed Salah memang sukses menjuarai dua kompetisi dalam bentuk Piala FA dan Carabao Cup pada musim 2021/2022 ini namun sebenarnya ia bisa dibilang justru nelangsa.

Tidak cuma bersama klubnya, Liverpool, namun winger 29 tahun itu juga mengalami banyak kekecewaan bersama tim nasional Mesir.

Kesialan Salah pada 2021/2022 dimulai dari gelaran Piala Afrika 2021 lalu dimana Mesir difavoritkan untuk menjadi kampiun bersama dengan tuan rumah, Kamerun.

Salah kemudian mampu menjawab ekspektasi publik dengan membawa The Pharaohs melaju ke partai puncak usai menundukkan The Indomitable Lions di semifinal.

Sayangnya kala jumpa Senegal yang notabene belum pernah menjadi juara di Piala Afrika, Mesir justru keok di babak adu penalti lagi dengan Mohamed Salah tidak sempat kebagian jatah menendang.

Mesir dan Salah kemudian punya kesempatan untuk membalas dendam pada Senegal di kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika pada Maret lalu atau sebulan usai final mereka.

Tidak hanya satu pertandingan, Salah diberi kans menghajar Teranga Lions dalam dua leg namun pada akhirnya tetap pedih bagi jebolan akademi El Mokawloon tersebut.

Duel Senegal vs Mesir untuk satu tiket menuju Qatar harus dirampungkan lagi dengan tos-tosan usai agregat 1-1 jadi hasil dua leg. 

Bertempat di kandang Senegal, Stade Me Abdoulaye Wade, Mohamed Salah memastikan jika ia bisa menendang dan memilih menjadi algojo pertama negaranya.

Entah karena pengaruh gangguan fans yang menyorotkan laser ke arah matanya atau gugup, eksekusi Salah kemudian gagal berujung gol.

Akibatnya Mesir pun gagal untuk lolos dua kali beruntun ke putaran final Piala Dunia dan bahkan Salah sempat memberi kode untuk pensiun dari sepak bola internasional karenanya.