In-depth

Bedah Formasi Persija jika Berhasil Datangkan Gelandang Subur Asal Jerman, Hanno Behrens

Sabtu, 25 Juni 2022 14:51 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Latihan Persija Jakarta di Lapangan POR Sawangan, Rabu (25/05/22) Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Latihan Persija Jakarta di Lapangan POR Sawangan, Rabu (25/05/22)
Memainkan Double Pivot

Dalam karier kepelatihannya sejauh ini hingga berlabuh ke Persija Jakarat, Thomas Doll tergolong pelatih yang fleksibel dalam urusan formasi.

Tercatat, pelatih berusia 56 tahun ini menggunakan berbagai formasi, yang utamanya mengandalkan dua pemain bernomor 6 atau Double Pivot.

Baik itu menggunakan formasi 3-5-2, 4-4-2, maupun 4-2-3-1 kala melatih Hamburg SV, Borussia Dortmund, dan tim-tim lainnya.

Penggunaan dua pemain bernomor 6 atau Double Pivot dimaksudkan agar bisa menjaga Ball Possesion serta keseimbangan tim dalam bertahan dan menyerang.

Namun di sepak bola Indonesia, penggunaan Double Pivot terbilang jarang. Kebanyakan, klub-klub Tanah Air mengandalkan satu gelandang bertahan saja.

Dengan bakal hadirnya Hanno Behrens yang bisa beroperasi sebagai gelandang bertahan maupun gelandang Box to Box pun memberikan Thomas Doll opsi untuk memainkan kembali skema Double Pivot kesukaannya.

Apalagi, saat ini Persija juga punya gelandang tengah mumpuni nan berpengalaman dalam diri Hanif Sjahbandi. Sehingga Hanno Behrens dan eks Arema FC itu dipercaya akan menjadi otak permainan Persija.

Mengingat Hanif Sjahbandi lebih bertipe gelandang Box to Box, maka Hanno Behrens kemungkinan besar akan mengisi pos gelandang bertahan dan bertindak sebagai Deep Lying Playmaker.

Tugas ini akan membuat Hanno Behrens menjadi otak permainan Persija saat menguasai bola dan membangun serangan dari lini belakang.

Selain itu, dengan postur khas pemain Eropa yang besar, Hanno Behrens pun juga mumpuni dalam menyaring serangan lawan terutama di sisi tengah.

Pertanyaan baru pun kini muncul. Dengan penggunaan Double Pivot, formasi seperti apa yang akan dimainkan oleh Thomas Doll di Persija?