In-depth

3 Alasan Pemain Timnas U-19 Ronaldo Kwateh Layak Dicadangkan Lawan Brunei di Piala AFF U-19

Senin, 4 Juli 2022 15:45 WIB
Editor: Juni Adi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pemain Timnas Indonesia U-19, Marselino Ferdinan, tengah membawa bola dibayang-bayangi pemain Vietnam di Piala AFF U-19. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pemain Timnas Indonesia U-19, Marselino Ferdinan, tengah membawa bola dibayang-bayangi pemain Vietnam di Piala AFF U-19.
Egonya Besar

Ronaldo Kwateh diandalkan oleh pelatih Shin Tae-yong menjadi penyerang saat Timnas Indonesia U-19 berhadapan dengan Vietnam.

Kualitasnya dan pengalamannya yang cukup tinggi bersama Bali United di Liga 1 dan pernah gabung di tim senior Timnas Indonesia, banyak harapan ia akan tampil bersinar bareng Garuda Muda di Piala AFF U-19.

Sayang harapan tersebut tak bisa dibayar lunas oleh Ronaldo Kwateh, karena ia tampil mengecewakan dengan menonjolkan sifat individualisnya.

Hal itu bisa dilihat dari beberapa kesempatan, dimana Ronaldo Kwateh terlalu banyak dan lama memegang bola dan berusaha untuk melewati lawan dengan aksi individu seperti menggocek.

Ia dianggap terlalu ingin menonjol sebagai striker tengah. Akhirnya, keegoisan itu membuatnya sering kali kehilangan momentum untuk memanfaatkan peluang.

Itu bisa jadi salah satu alasan pelatih Shin Tae-yong untuk mencadangkannya, dan mengganti dengan pemain yang lebih mengutamakan bermain secara kolektif.

Kurang Tajam

Sebagai pemain muda potensial, kualitas Ronaldo Kwateh bersama Timnas Indonesia U-19 masih terus berkembang.

Apalagi ia adalah pemain berposisi sebagai penyerang, dimana tugasnya hanya satu yakni bisa mencetak gol dari sejumlah peluang yang didapatkanya.

Sayang hal itu masih terlalu jauh dari kata mateng dalam diri Ronaldo Kwateh. Buktinya bersama Timnas Indonesia ia baru mencetak satu gol dari total 10 pertandingan lebih di semua kelompok umur.

Bersama Madura United juga musim lalu ia tak membuat gol dari 14 penampilan di Liga 1. 

Mengistirahatkannya sejenak saat melawan Brunei Darussalam, mungkin bisa memberikannya waktu untuk mengevaluasi performanya di lini depan.

Ia perlu kerja lebih keras lagi agar bisa mengasah kemampuan mencetak golnya lagi.