Liga Indonesia

Piala Presiden: Antusiasme Tinggi, Panpel Arema FC Antisipasi 'Penonton Siluman'

Senin, 11 Juli 2022 15:15 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Prio Hari Kristanto
© Arema FC
Panitia pelaksana (panpel) pertandingan punya tugas ganda saat laga Arema FC versus PSIS Semarang di Stadion Kanjuruhan Malang, Senin (11/7/22). Foto: Arema FC Copyright: © Arema FC
Panitia pelaksana (panpel) pertandingan punya tugas ganda saat laga Arema FC versus PSIS Semarang di Stadion Kanjuruhan Malang, Senin (11/7/22). Foto: Arema FC

INDOSPORT.COM - Panitia pelaksana (panpel) pertandingan Piala Presiden punya tugas ganda saat laga Arema FC versus PSIS Semarang di Stadion Kanjuruhan Malang, Senin (11/7/22).

Tak hanya menyiapkan segala koordinasi untuk menjamin leg kedua semifinal Piala Presiden 2022 itu lancar.

Namun, tugas panpel juga bertambah untuk mengantisipasi antusiasme penonton yang cukup tinggi. Salah satu yang disasar saat ini adalah fenomena penonton siluman, yang kerap menyesaki tribun.

Indikasinya jelas, bahwa penonton golongan ini tidak memiliki tiket yang kemudian melingkar pada pergelangan tangan.

"Kami tegaskan sekali lagi, bahwa suporter (penonton) wajib bertiket," ucap Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris melalui awak media.

Maka dari itu, panpel akan lebih selektif lagi dalam melakukan pengawasan terhadap penonton golongan siluman ini.

Bahwa hanya penonton dengan tiket di tangan lah yang diperbolehkan memasuki stadion. "Panpel akan melakukan pengawasan lebih ketat terkait hal ini," tandas Abdul Haris.

Sangat Merugikan

Fenomena penonton siluman memang kerap terjadi saat Arema FC melangsungkan laga di Stadion Kanjuruhan.

Dalam pengamatan INDOSPORT, tiga laga Arema FC saat babak penyisihan Grup D Piala Presiden 2022 lalu bisa menjadi contoh. Bagaimana penonton tampak berjejal di segala sudut tribun stadion, baik tribun ekonomi maupun VIP.

Padahal, panpel hanya mencetak 30 ribu lembar tiket alias 75 persen dari kapasitas total Stadion Kanjuruhan yang menampung sampai 40 ribu orang.

Situasi yang jelas merugikan, lantaran penonton menjadi tidak nyaman karena tempat duduknya justru ditempati penonton tak bertiket.