Liga Italia

Di Maria dan Pogba Bukan Jaminan, Juventini Masih Ragukan Kapasitas Allegri di Juventus

Jumat, 22 Juli 2022 15:00 WIB
Penulis: Ammara Marthiara | Editor: Prio Hari Kristanto
© Chris Brunskill/Fantasista/Getty Images
Selama Allegri menjabat sebagai pelatih Juventus, dirinya belum berhasil membawa Si Nyonya Tua meraih gelar Liga Champions. Copyright: © Chris Brunskill/Fantasista/Getty Images
Selama Allegri menjabat sebagai pelatih Juventus, dirinya belum berhasil membawa Si Nyonya Tua meraih gelar Liga Champions.

INDOSPORT.COMMassimiliano Allegri kembali dititahkan untuk melatih Juventus sejak tahun 2021 silam. Selama Allegri menjabat sebagai pelatih Juventus, dirinya belum berhasil membawa Si Nyonya Tua meraih gelar juara champions.

Performa pria berusia 54 tahun itu tentu dipertanyakan oleh para fans setia Juventus di penjuru dunia, termasuk juventini Indonesia yang ikut ‘gregetan’ menyoroti cara Allegri selama mengasuh skuat Juventus.

“Menurut saya, Massimiliano Allegri sampai saat ini performa melatihnya di Juventus masih kurang,” ungkap Kavi Agung, anggota Juventus Indonesia kepada awak INDOSPORT, Rabu (21/07/22), di kawasan Tangerang Selatan.

Dikatakan Kavi bahwa sejatinya komposisi pemain pada musim lalu sudah tersusun dengan apik.

Hanya saja, Massimiliano Allegri sebagai pelatih menurut Kavi kurang cekatan dalam mengatur strategi.

“Kalau berdasarkan pandangan saya, skuat yang kemarin tuh sebenarnya sudah bagus, tetapi sayangnya Allegri tidak bisa memaksimalkan timnya,” sambung Kavi Agung.

Kehadiran Angel Di Maria dan Paul Pogba di tim Si Nyonya Tua dikatakan Kavi belum tentu mampu memaksimalkan permainan Juventus ke depannya, meski keduanya dikenal sebagai pemain handal.

Hal tersebut lantaran masih tersamarnya strategi yang bakal diciptakan oleh Allegri untuk Si Nyonya Tua.

Selain itu, perlu juga diadakannya kombinasi yang baik antara Allegri dengan para pemain Juventus.

“Jadi ya, kemarin memang kurang di pelatihnya sih. Sudah dua musim juga nih Juventus tidak meraih juara,” kata Kavi menambahkan.

“Terus juga sudah dua musim dominasi Juventus rontok selama 9 tahun, pertama sama Inter Milan kedua sama AC Milan,” tutup Juventini asal Indonesia itu.