Liga Inggris

Son Heung-min Dapat Aksi Rasis di Stamford Bridge, Chelsea Lakukan Penyelidikan

Kamis, 18 Agustus 2022 16:00 WIB
Penulis: Akwila Chris Santya Elisandri | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Reuters/Molly Darlington
Pemain Chelsea Raheem Sterling saat Laga antara Everton vs Chelsea. Foto: Reuters/Molly Darlington Copyright: © Reuters/Molly Darlington
Pemain Chelsea Raheem Sterling saat Laga antara Everton vs Chelsea. Foto: Reuters/Molly Darlington
Aksi Rasialisme di Stamford Bridge

Permasalahan rasialisme yang menyelimuti Liga Inggris tampaknya masih saja terjadi dan ditemukan. Sebelum, kejadian Son Heung-Min, beberapa aksi rasialisme juga pernah terjadi di Stamford Bridge.

Bagi Chelsea, ini bukanlah kali pertama bagi mereka untuk mencari pelaku rasialisme yang mencoreng nama baik klub.

Sebelumnya, Chelsea pernah melakukan penyelidikan atas tindakan rasialisme yang menimpa Raheem Sterling pada 2019.

Saat itu, Sterling mendapat cemoohan dari pendukung Chelsea yang hadir di stadion kebanggan penggemar The Blues itu.

Pelecehan rasial itu terjadi ketika Raheem Sterling yang selalu mengambil bola di tribun Matthew Harding.

Sterling yang saat itu masih membela Manchester City mendapat tindakan rasialis secara verbal, alias mendapat hinaan menggunakan bahasa-bahasa kasar.

The Blues yang tidak mentolerir aksi tersebut akhirnya memberikan hukuman kepada para pelaku tindakan tersebut.

Tercatat, satu pelaku dilarang untuk datang ke Stamford Bridge seumur hidup dan lima pelaku lainnya dilarang datang ke markas Chelsea selama dua tahun.

Kendati pernah mendapatkan perlakuan rasialisme dari para penggemar The Blues Chelsea, Raheem Sterling kini justru menjadi pemain yang digadang-gadang menjadi harapan kebangkitan Chelsea.

Bahkan, menurut sang pelatih Thomas Tuchel, Sterling dilaporkan sudah tidak memikirkan insiden saat itu.

"Dia tidak menyebutkan (insiden pada 2018) dan saya pikir dia tahu bahwa itu tidak mencerminkan pendapat dan nilai-nilai Chelsea. Siapa pun yang melakukan itu tidak berhak datang ke stadion sepak bola," kata Thomas Tuchel.