Liga Indonesia

Liga 1: Polemik Penukaran Tiket di Progresif, Manajemen Persib Angkat Bicara

Kamis, 8 September 2022 14:27 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Indra Citra Sena
© Arif Rahman/INDOSPORT
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (30/08/22). Foto: Arif Rahman/INDOSPORT Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (30/08/22). Foto: Arif Rahman/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Kericuhan yang terjadi di Progresif (Pendopo Papuri), Jalan Soekarno Hatta No. 785A, Kota Bandung, saat penukaran e-tiket pertandingan Liga 1 Indonesia 2022-2023 antara Persib Bandung kontra Rans Nusantara FC, masih menjadi polemik.

Diketahui, penukaran e-tiket ke tiket fisik atau gelang terpaksa ditutup lebih awal lantaran situasi dan kondisi di tempat penukaran tiket sudah tidak kondusif. Apalagi, ada beberapa oknum melakukan perusakan.

Akibatnya insiden tersebut, manajemen Persib Bandung menyatakan kekecewaannya dan menilai ada oknum dari kelompok suporter yang meminta tiket gelang penanda dengan paksa tanpa adanya transaksi pembelian sebelumnya.

Secara sistem, memang terdapat beberapa oknum yang diduga menjadi pemicu kericuhan di lapangan Progresif tersebut pun tidak terdata.

Kemungkinan mereka yang memaksakan mendapatkan gelang penanda itu, belum menyelesaikan transaksi pembelian tiket sebelumnya atau tidak lolos proses verifikasi vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster).

Salah satu kelompok Bobotoh, Viking Persib Club (VPC), menyampaikan keberatan dengan pernyataan resmi klub. Mereka lantas membeberkan kronologi yang terjadi di Progresif.

Selain itu, mereka mengklaim distrik yang melakukan penukaran tiket pertandingan Persib vs Rans Nusantara FC di Progresif sudah melakukan pembayaran.

Melalui akun sosial media Viking, kericuhan justru dipicu oleh sistem penukaran tiket yang tidak efektif. Sedangkan, kick-off sudah semakin dekat, namun Bobotoh yang merasa sudah membayar e-ticket malah belum mendapatkan haknya.

Terkait hal tersebut, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, kembali menjelaskan, bahwa saat itu ada sekitar 50 persen yang tidak lolos proses verifikasi vaksin dosis ketiga.

Dengan demikian, mereka yang tidak memenuhi syarat tidak berhak membeli tiket dan terdata dalam sistem penjualan tiket online.