Liga Indonesia

Tak Cocok dengan Karakter Suporter Indonesia, PSSI: JIS Lebih Layak di Madrid dan Milan

Selasa, 13 September 2022 19:26 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Indra Citra Sena
© Ammara Marthiara/INDOSPORT
Lapangan di Jakarta International Stadium (JIS) berukuran 105 x 68 meter dengan permukaan lapangan menggunakan rumput hibrida. Copyright: © Ammara Marthiara/INDOSPORT
Lapangan di Jakarta International Stadium (JIS) berukuran 105 x 68 meter dengan permukaan lapangan menggunakan rumput hibrida.

INDOSPORT.COM - Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menilai Jakarta International Stadium tak cocok dengan karakter suporter Indonesia, Selasa (13/9/22).

Yunus Nusi memang memuji perihal fasilitas modern yang terdapat di JIS, tapi justru dinilai belum cocok berada di tengah-tengah Jakarta.

Bagi Yunus, karakter JIS dengan segala fasilitas modernnya lebih tepat guna bila berlokasi di kota besar Eropa seperti Madrid, London, serta Milan.

"Kan beda infrastruktur dan sekelas JIS itu sangat cocok berada di tengah-tengah kota Madrid, Milan. Akses di sana kita tahu bersama tempat parkirnya bagus, di Eropa khususnya," ucap Yunus Nusi.

Yunus menambahkan memang tidak menyalahkan FIFA dalam membangun stadion semegah JIS di Jakarta. Namun ia menilai apakah FIFA tak mengetahui sekitar yang berada di JIS.

"Tak salah untuk FIFA membangun stadion sekelas JIS, tapi mereka tahu nggak di sekitarnya ada kereta api, pemukiman padat penduduk, jalanan sempit, dan tidak ada kantong-kantong parkirnya," jelas Yunus Nusi.

Dengan adanya hal ini, Yunus juga menilai belum sesuai dengan karakter suporter Indonesia. Terlebih, akses pemain untuk masuk masih bercampur dengan umum.

Hal ini yang dikhawatirkan oleh PSSI bila nantinya ada tim tamu dengan pemain top dunia datang langsung dekat masyarakat umum.

"Itulah alasan penilaian kami. Untuk saat ini JIS belum sesuai dengan karakter suporter Indonesia. Ketika bis itu tidak bisa masuk langsung ke dekat akses lorong masuk ke ruang ganti. Itu yang kami khawatirkan," jelas Yunus Nusi.

"Lalu ketika nanti tim tamu misalnya, langsung berhenti di area umum, di sana ada pemain-pemain hebat yang juga ada ribuan suporter yang melihatnya, itu kan keamanannya kurang begitu bagus," cetusnya.