Liga Indonesia

Rekor Tandang Putus di Markas Persikabo 1973, Strategi PSS Sleman Tak Berjalan Mulus

Jumat, 16 September 2022 11:26 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Isman Fadil
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ekspresi kekecewaan striker PSS Sleman, Saddam Emiruddin (kanan) gagal memanfaatkan peluang di depan gawang Persikabo 1973 pada pekan ke-10 Liga 1 di Stadion Pakansari, Kamis (15/09/22). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ekspresi kekecewaan striker PSS Sleman, Saddam Emiruddin (kanan) gagal memanfaatkan peluang di depan gawang Persikabo 1973 pada pekan ke-10 Liga 1 di Stadion Pakansari, Kamis (15/09/22).

INDOSPORT.COM - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, mengakui kekalahan atas Persikabo 1973 0-2 pada lanjutan Liga 1 2022/2023, Kamis (15/09/22) sore. Strategi yang coba diterapkan melawan Laskar Padjadjaran tak berjalan mulus.

PSS cukup dijagokan untuk meraih poin setelah empat lawatan selalu membuahkan hasil. PSS mencatatkan satu kemenangan dan tiga hasil seri.

Dalam laga ini, PSS coba meraih poin lagi, minimal mendapatkan satu poin. Formasi baru pun diterapkan dengan memasang tiga bek, yakni Tallyson Duarte, Nurdiansyah dan Marckho Meraudje.

Lalu, Ibrahim Sanjaya dan Bagus Nirwanto diletakkan lebih ke sayap, dengan fleksibel bisa lebih menyerang atau bertahan sesuai kebutuhan.

"Kita mengubah skema dari kebiasaan kita, jadi hampir sama dengan Persikabo, dengan tiga pemain belakang. Sebenarnya di awal cukup meredam, sampai pertengahan babak tidak sampai ada yang membahayakan," kata Seto usai pertandingan.

Namun, perlahan strategi ini tak berjalan mulus. Pelatih berlisensi AFC Pro ini menyebut ada beberapa pemain yang performanya tak sesuai harapan.

Perubahan langsung dilakukan pada awal babak kedua dengan mengganti Ibrahim Sanjaya dan Nurdiansyah. Seto memasukkan Miftahul Hamdi dan Derry Rachman Noor. Formasi kembali ke empat bek sejajar.

"Di babak pertama ada pemain kami yang di luar prediksi, tampil tidak dalam kondisi terbaiknya. Makanya di babak kedua kita ubah formasi, dengan harapan bisa menyusul kekurangan, tapi lagi-lagi ada yang harus kita perbaiki," tutur Seto.

Performa tim pada laga ini menjadi evaluasi untuk kedepannya. Meski rekor tandang harus putus, PSS tak mau berputus asa karena masih ada 24 partai lagi.

"Dari babak pertama hingga kedua, masih banyak kesalahan individu, salah satunya passing. Ya kita akan ngobrol lagi sama pemain, apakah itu beban atau seperti apa. Mudah-mudahan kita akan memperbaiki lagi dengan waktu yang ada," papar Seto.