In-depth

Mimpi Scudetto Pupus, 3 Kesalahan Fatal yang Buat Simone Inzaghi Layak Ditendang Inter Milan

Senin, 19 September 2022 13:46 WIB
Editor: Subhan Wirawan
© REUTERS/Daniele Mascolo
Ekspresi lemes para pemain Inter Milan usai gawangnya dibobol oleh Bayern Munchen di Liga Champions. Copyright: © REUTERS/Daniele Mascolo
Ekspresi lemes para pemain Inter Milan usai gawangnya dibobol oleh Bayern Munchen di Liga Champions.
Rotasi Pemain Terlalu Berani

Kesalahan fatal Simone Inzaghi yang pertama adalah kebijakan rotasi pemain yang terlalu berani, hingga membuat para fans mengecam sejumlah keputusannya jelang pertandingan dimulai.

Salah satu rotasi pemain yang membuat Simone Inzaghi mendapat kecaman adalah memainkan Samir Handanovic sebagai penjaga gawang utama ketimbang Andre Onana.

Meski didatangkan gratis pada musim panas ini, namun Andre Onana berhasil tampil gemilang dalam laga debutnya bersama Inter Milan dan melakukan banyak penyelamatan saat bertemu Bayern Munchen.

Sayangnya, penampilan gemilang Andre Onana yang juga banjir pujian dari fans malah lebih sering dibangku cadangkan Inzaghi, termasuk saat hadap Udinese pada akhir pekan kemarin.

Selain faktor statistik yang lebih mentereng, fakta bahwa Andre Onana jauh lebih mudah dan agresif ketimbang Samir Handanovic jadi alasan utama mengapa fans mengkritik keputusan Inzaghi untuk mencadangkan Onana.

Selain Onana, keputusan Inzaghi untuk terus memainkan Federico Di Marco sebagai bek tengah serta Darmian di winback kiri, juga terus jadi perdebatan.

Pasalnya, di skuat Inter Milan masih punya nama tenar lain yang layak untuk menempati posisi tersebut seperti Allesandro Bastoni serta Robins Gosens.

Skema Permainan yang Monoton
Tak cuma rotasi, skema permainan Inzaghi juga terlihat terlalu monton yang mengandalkan kecepatan sayap saat tim melakukan transisi.

Taktik ini sangat efektif jika tim lawan melakukan pressing ke pertahanan Inter Milan. Namun sisi buruknya, Inter Milan jadi terlihat tidak bergairah untuk menekan dan lebih banyak menunggu.

Padahal jika Inzaghi mau menginstruksikan lini tengahnya untuk bermain satu-dua ketimbang bermain melebar, Inter Milan mungkin bisa menciptakan peluang mencetak gol.

Saat menjuarai Liga Italia musim 20/21 lalu, salah satu kekuatan Inter Milan selain Lukaku di lini serang, adalah trio gelandang yang ditempati Marcelo Brozovic, Nicolo Barella serta Arturo Vidal.

Sayangnya sepanjang musim ini, Nicolo Barella yang sempat jadi sorotan berkat perannya sebagai mezzala, malah kurang dimaksimalkan Inzaghi dan lebih sering memaksakan winback untuk melakukan overlap serta lepaskan umpan silang.

Parahnya lagi, Simone Inzaghi sering memaksa Denzel Dumfries untuk masuk ke kotak penalti dan ikut mencetak gol meski akurasi finishingnya sangat jauh dari kata memuaskan.