Bola Internasional

Mantan Incaran Liverpool Terancam Terdepak dari Piala Dunia 2022, Apa Penyebabnya?

Selasa, 20 September 2022 14:25 WIB
Penulis: Stefan Ariel Kristanto | Editor: Indra Citra Sena
© REUTERS/Andreas Gebert
Sadio Mane langsung cetak gol saat debut di klub Liga Jerman, Bayern Munchen. Foto: REUTERS/Andreas Gebert. Copyright: © REUTERS/Andreas Gebert
Sadio Mane langsung cetak gol saat debut di klub Liga Jerman, Bayern Munchen. Foto: REUTERS/Andreas Gebert.
Sadio Mane yang Hobi Beramal

Sudah bukan rahasia lagi apabila penyerang Liverpool, Sadio Mane, terkenal sebagai pria yang begitu loyal terhadap desanya.

Sadio Mane tidak pernah lupa dengan tempat di mana ia dilahirkan dan dibesarkan. Pria berusia 30 tahun itu menyadari bahwa kesuksesan yang diperolehnya saat ini berawal dari sana.

Diketahui bahwa Mane sebelumnya lahir dari keluarga yang kekurangan dari aspek finansial serta hidup dengan penuh keterbatasan tanpa fasilitas modern sebelum hidupnya berubah 180 derajat.

Kini nasibnya sudah berubah, ia dikenal oleh seluruh pencinta sepak bola dunia dengan gaji yang jauh lebih fantastis setelah bergabung dengan Bayern Munchen.

Dengan gaji yang diperolehnya, ia turut membantu desanya untuk memiliki infrastruktur yang lebih maju sehingga kotanya bisa menjadi lebih modern.

Sadio Mane bahkan menggelontorkan dana sebesar 455.000 pound (sekitar Rp8,2 miliar) untuk membangun rumah sakit. Dia juga membangun sekolah di Bambaly, Senegal, dengan dana 250.000 pound (sekitar Rp3,8 miliar).

Diketahui bahwa terdapat sekitar 2.000 warga penduduk yang tinggal di desanya. Sadio Mane juga turut menyumbang sebesar 1 juta rupiah tiap bulan untuk setiap keluarga.

Tak hanya itu saja, setelah membangun sekolah, Mane juga membagikan laptop bagi seluruh siswa-siswi dan menjanjikan uang sekitar 4 juta rupiah untuk murid yang berprestasi terbaik di sekolah yang ia bangun.

Ia bahkan menyediakan fasilitas jaringan internet 4G untuk mempermudah setiap anak dalam memperoleh informasi dan belajar.

Mane melakukan tindakan penuh dengan kedermawanan itu agar anak-anak di sana tidak sampai merasakan dan mengalami krisis seperti yang pernah dialaminya dulu.