Liga Inggris

Baru Dibantai 3-6, Daftar 5 Kekalahan Paling Telak Man United di Derby Manchester

Senin, 3 Oktober 2022 13:27 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Indra Citra Sena
© Reuters/Carl Recine
Selebrasi Jadon Sancho usai mencetak gol ke gawang Manchester City (06/03/22). (Foto: Reuters/Carl Recine) Copyright: © Reuters/Carl Recine
Selebrasi Jadon Sancho usai mencetak gol ke gawang Manchester City (06/03/22). (Foto: Reuters/Carl Recine)
2. Manchester City 4-1 Manchester United (6 Maret 2022)

Manchester United menghadapi lawatan ke sisi biru kota pelabuhan kali ini dengan cukup rasa percaya diri di dada.

Meski masih belum bisa dibilang stabil namun racikan taktik Ralf Rangnick selaku manajer interim pengganti Ole Gunnar Solksjaer membuat mereka hanya dua kali menelan kekalahan dari 17 laga di segala ajang.

Namun di Etihad mereka justru mati kutu. Sempat merayakan gol penyeimbang jebolan akademi Manchester City, Jadon Sancho, yang membalas lesakan cepat Kevin de Bruyne, United justru lagi-lagi dipermak habis.

De Bruyne mencatatkan gol keduanya setelah itu. Kemudian Riyad Mahrez tidak mau kalah dengan ikut membuat brace pada paruh kedua.

Setelahnya rezim Rangnick semakin oleng. Hanya ada tiga kemenangan yang bisa United raih di sisa 11 laga kompetitif di 2021-2022.

3. Manchester United 1-2 Manchester City (10 Februari 2008)

Skornya memang tidak mencolok namun ini adalah salah satu kekalahan di Derby Manchester yang paling ingin dilupakan oleh Iblis Merah.

Pasalnya mereka dipermalukan oleh City di hadapan publik Old Trafford yang bersamaan juga tengah memperingati 50 tahun tragedi Munchen.

Untuk semakin mengenang kecelakaan maut tersebut, United bahkan membekali Cristiano Ronaldo, Ryan Giggs, dan Carlos tevez jersey klasik seperti yang dikenakan oleh para almarhum legenda klub mereka setengah abad silam.

Namun kemenangan yang harusnya jadi kado manis bagi para pendahulu gagal didapatkan karena justru Manchester City yang merebut tripoin berkat gol Darius Vassel dan Benjamin yang hanya bisa dibalas sekali oleh Michael Carrick.

The Sky Blues saat itu belum punya skuat mewah seperti sekarang. Mereka masih menjadi klub papan tengah Liga Inggris dan bahkan lima musim sebelumnya masih rajin bolak-balik degradasi.