Bola Internasional

Kepada Media Prancis, Eks Dirtek Timnas Indonesia Akui Tak Terkejut Tragedi Kanjuruhan Terjadi

Senin, 3 Oktober 2022 07:05 WIB
Penulis: Akwila Chris Santya Elisandri | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.
Charbonnier Sebut Ada Muatan Politis

Telah merasakan suasana bekerja di dunia persepakbolaan Indonesia sepertinya telah membuat Lionel Charbonnier betul-betul paham situasi dan kondisi yang terjadi.

Setelah menyoroti masalah kapasitas stadion yang selalu penuh dengan penonton, dirinya juga turut menanggapi setiap derby yang terjadi.

Menurutnya, dilansir dari RMC Sport, setiap derby di Indonesia memiliki suasana yang luar biasa. Tak hanya saat pertandingan akan tetapi juga setelahnya.

“Kami tahu bahwa pertemuan itu (Arema vs Persebaya) sangat mencekam. Derbynya luar biasa. Tak terlukiskan, ketegangan yang bisa Anda rasakan ketika Anda naik bus, permusuhan yang bisa terjadi,” ujar Lionel Charbonnier.

“Saya mengalami banyak stadion yang bermusuhan di Turki, di Yunani, di mana itu benar-benar rumit, saya juga tahu derby Skotlandia, tapi itu tak seperti itu (tragedi Kanjuruhan),” tambah Charbonnier.

Tak hanya itu, mantan pelatih klub Aceh United tersebut juga mengatakan sepak bola di Indonesia juga penuh dengan muatan politis.

“Ini benar-benar sangat mengerikan. Ini sangat politis. Ada banyak hal yang ikut bermain. Sepak bola adalah sarana ekspresi bagi para politisi,” ujar Charbonnier.

“Melalui tim, ide-ide politik disampaikan. Dan saya dapat memberitahu Anda bahwa itu sangat, sangat berbahaya,” tambahnya.