Bola Internasional

Horor! Belum Kering Luka Tragedi Kanjuruhan, Gas Air Mata Makan Korban Lagi di Liga Argentina

Jumat, 7 Oktober 2022 15:06 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.
Gas Air Mata di Liga Argentina Ingatkan Soal Tragedi Kanjuruhan

Sekedar catatan, pertandingan ini tidak dihadiri suporter Boca Junior. Hal ini dikarenakan regulasi pemerintah Buenos yang Aires melarang suporter tamu hadir di setiap laga tandang sejak 2013.

Meski tak memakan banyak korban, tetap saja insiden ini mengingatkan kita pada Tragedi Kanjuruhan selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya (Liga 1 Indonesia) yang menewaskan 131 orang pekan lalu.

Banyaknya korban berjatuhan di laga ini juga tak lepas dari gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan ke arah tribun penonton.

Akibatnya, para suporter berusaha keluar dari stadion agar tidak terkena efek gas air sehingga membuat situasi berdesak-desakan dan saling tumpang tindih di pintu keluar.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menetapkan 6 orang sebagai tersangka tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menewaskan ratusan orang.

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita ditetapkan menjadi tersangka. Selain itu, ada lima orang lainnya, termasuk dari anggota Kepolisian.

Lima orang lainnya adalah AH (Abdul Haris) selaku ketua panpel Arema FC, SS (Suko Sutrisno) security officer. Kemudian Wahyu SS selaku Kabag Ops Polres Malang, H selaku Deputi 3 Danyon Brimob Polda Jatim dan BS selaku Samaptha Polres Malang.