Bola Internasional

Dibantai Malaysia dan Gagal Lolos Piala Asia U-17, Bek Timnas U-17 Beri Respons Mengejutkan

Senin, 10 Oktober 2022 14:37 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ilham Oktafian
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Bek Timnas Indonesia U-17, Sulthan Zaky memberikan respons mengejutkan usai mengalami kekalahan menyakitkan atas Malaysia di babak Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Sabtu (09/10/22) di Stadion Pakansari, Cibinong. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Bek Timnas Indonesia U-17, Sulthan Zaky memberikan respons mengejutkan usai mengalami kekalahan menyakitkan atas Malaysia di babak Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Sabtu (09/10/22) di Stadion Pakansari, Cibinong.

INDOSPORT.COM - Bek Timnas Indonesia U-17, Sulthan Zaky memberikan respons mengejutkan usai mengalami kekalahan menyakitkan atas Malaysia di babak Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Sabtu (09/10/22) di Stadion Pakansari, Cibinong. 

Pada laga semalam, Timnas U-17 sudah dibobol lima kali di babak pertama oleh penggawa Malaysia Muhammad Zainurhakimi ('18), M. Arami ('20 dan '39), M. Anjasmirza ('24), M. Afiq ('27) jadi mimpi buruk. 

Di babak kedua, Indonesia hanya mampu cetak satu gol balasan dari aksi Arkhan Kaka, itupun dipenghujung pertandingan atau 90+3. 

Hasil itu membuat Indonesia gagal lolos ke babak utama Piala Asia U-17 2023. Skuad Garuda Asia kalah saing dengan enam negara lain untuk jadi runner up terbaik. 

Padahal, Timnas Indonesia U-17 sehatinya hanya butuh hasil imbang untuk lolos Piala Asia U-17 tahun depan. 

Oleh sebab itu, Zaky meminta maaf. Dia mengatakan mereka sudah berusaha maksimal, tapi situasi di lapangan tak bisa diprediksi. Kekalahan semalam jadi pelajaran berharga bagi para pemain. 

"Mohon maaf atas hasil mengecewakan ini. Ini jadi pembelajaran bagi kami semua, semoga bisa bangkit ke depannya," ujarnya. 

"Ke depan, kami harus membangun mental lebih kuat lagi, lebih kerja keras dari kesalahan-kesalahan yang dibuat," imbuhnya.

Zaky yang dipercaya jadi kapten pada laga semalam, menggantikan Muhammad Iqbal, menilai permainan Indonesia tak bisa berkembang karena lapangan yang becek. Hal itu mempengaruhi aliran bola. 

"Lapangan agak sedikit, habis hujan jadi lumayan licin," jelasnya.